Sukses

Parenting

Kenali Tanda-Tanda Autisme pada Anak Sejak Dini

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah kamu bertanya-tanya tentang tanda-tanda autisme pada anak? Autisme adalah kondisi perkembangan kompleks yang memengaruhi komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. Artikel ini akan membahas beberapa tanda umum autisme pada anak, yang perlu diwaspadai sejak dini. Informasi ini disusun berdasarkan data terkini dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, bukan sebagai pengganti konsultasi medis profesional.

Setiap anak unik, begitu pula manifestasi autismenya. Tidak ada satu tanda pun yang secara pasti menandakan autisme, tetapi beberapa pola perilaku dapat menjadi indikator. Deteksi dini sangat penting, karena intervensi sejak usia muda dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada perkembangan anak. Sahabat Fimela, mari kita bahas lebih lanjut.

Ingat, Sahabat Fimela, informasi ini hanya untuk edukasi. Jika kamu memiliki kekhawatiran tentang perkembangan anakmu, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan anak. Diagnosis dan rencana perawatan yang tepat hanya dapat diberikan oleh profesional medis.

Gangguan Komunikasi dan Interaksi Sosial: Sinyal Dini yang Perlu Diwaspadai

Sahabat Fimela, salah satu tanda paling umum autisme adalah gangguan dalam komunikasi dan interaksi sosial. Anak mungkin kurang responsif terhadap namanya, menghindari kontak mata, atau menunjukkan sedikit ekspresi wajah. Mereka mungkin juga kesulitan memahami emosi orang lain atau berinteraksi secara sosial.

Contohnya, anak mungkin tidak menoleh ketika namanya dipanggil, meskipun pendengarannya baik. Mereka mungkin juga kesulitan memahami petunjuk sosial, seperti bahasa tubuh atau ekspresi wajah. Perilaku ini bisa terlihat sejak usia dini, bahkan sebelum anak memasuki usia sekolah.

Selain itu, Sahabat Fimela, anak dengan autisme mungkin menunjukkan keterlambatan bicara atau kesulitan dalam komunikasi verbal dan nonverbal. Mereka mungkin mengulang kata-kata atau frasa (echolalia) atau kesulitan memahami pertanyaan sederhana. Mereka juga mungkin tidak meniru perilaku orang lain atau bermain peran.

Perilaku Berulang dan Terbatas: Pola yang Menarik Perhatian

Sahabat Fimela, tanda autisme lainnya adalah perilaku berulang dan terbatas. Anak mungkin melakukan gerakan repetitif (stimming), seperti mengayunkan tubuh atau memutar jari. Mereka juga mungkin memiliki minat yang sangat spesifik dan sempit, dan menjadi sangat terobsesi dengan hal tersebut.

Anak dengan autisme seringkali menunjukkan keengganan terhadap perubahan. Rutinitas yang tiba-tiba berubah dapat menyebabkan kecemasan dan kemarahan. Mereka juga mungkin memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap rangsangan sensorik, seperti suara, cahaya, atau tekstur tertentu.

Pola perilaku yang kaku dan ritualistik juga merupakan ciri khas autisme. Contohnya, anak mungkin selalu meletakkan mainan di tempat yang sama atau mengikuti rute yang sama setiap hari. Perilaku ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman dan keteraturan di tengah ketidakpastian.

Keterlambatan Perkembangan: Tanda Awal yang Sering Terlewatkan

Sahabat Fimela, autisme juga seringkali disertai dengan keterlambatan perkembangan. Anak mungkin terlambat bicara, mengalami keterlambatan perkembangan motorik (kasar atau halus), atau keterlambatan perkembangan kognitif.

Keterlambatan bicara merupakan salah satu tanda yang paling sering diperhatikan. Anak mungkin berbicara lebih lambat dari anak seusianya atau tidak mengembangkan kemampuan bahasa sesuai dengan usianya. Keterlambatan perkembangan motorik juga dapat terlihat, misalnya kesulitan merangkak atau berjalan.

Keterlambatan perkembangan kognitif dapat meliputi kesulitan dalam pemecahan masalah atau kemampuan belajar. Anak mungkin kesulitan dalam mengikuti instruksi atau menyelesaikan tugas-tugas sederhana. Perlu diingat, Sahabat Fimela, bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatannya masing-masing.

Red Flags Autisme berdasarkan usia:

  • Usia 12 bulan: Tidak merespons saat namanya dipanggil.
  • Usia 14 bulan: Tidak menunjukkan objek yang menarik perhatiannya.
  • Usia 18 bulan: Tidak bermain pretend play.

Secara umum, anak dengan autisme mungkin menghindari kontak mata, lebih suka menyendiri, kesulitan memahami perasaan orang lain, atau kesulitan membicarakan perasaannya sendiri. Semakin dini deteksi dan intervensi dilakukan, semakin baik hasilnya. "Semakin dini mendeteksi lalu memberikan intervensi maka hasil lebih bagus," kata dokter spesialis anak.

Sahabat Fimela, mengenali tanda-tanda autisme sejak dini sangat penting untuk memberikan intervensi dan dukungan yang tepat. Konsultasikan dengan profesional kesehatan jika kamu memiliki kekhawatiran tentang perkembangan anakmu. Ingat, deteksi dini adalah kunci keberhasilan dalam membantu anak-anak dengan autisme mencapai potensi mereka sepenuhnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading