Sukses

Relationship

Mengusik Kesehatan Fisik dan Mental, Ini 5 Tanda Kamu Mengalami Patah Hati

Fimela.com, Jakarta Patah hati paling sering dikaitkan dengan hubungan romantis, tetapi perlu diingat bahwa itu dapat terjadi dalam hubungan tanpa status dan keluarga. Sekilas orang yang mengalami patah hati hanya terlihat sedih tanpa kita mengetahui perasaannya yang sebenarnya.

Melansir dari psych2co.net (30/11), penelitian baru menunjukkan beberapa cara berbeda bahwa patah hati dapat memengaruhi pikiran dan tubuh seseorang. Ada beberapa cara yang dapat membantumu mengetahui apakah kamu benar-benar mengalami patah hati. Penasaran? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.

1. Peningkatan Stres

Ketika patah hati, itu benar-benar berdampak pada pelepasan hormon di otak. Otak melepaskan hormon stres kortisol sebagai reaksi terhadap patah hati, yang membuatmu lebih stres daripada sebelumnya. Ini sangat umum terjadi pada setiap orang. Bagaimanapun, jika kamu baru saja mengalami kehilangan atau putus cinta, tingkat stres pun akan sangat tinggi.

2. Mengalami Sakit Secara Fisik

Patah hati memang menyakitkan, tidak hanya membuat seseorang merasa stres, tapi juga mengalami sakit secara fisik. Mengapa demikian? Tingginya jumlah kortisol yang dapat menyebabkan stres tidak hanya memengaruhi pikiran, tapi juga tubuh.

Sejumlah besar stres berkepanjangan sulit untuk diatasi dan dapat memiliki banyak efek pada fisik. Menurut WebMD, beberapa tanda fisik stres adalah sakit kepala, nyeri dada, sakit perut, dan lebih sering masuk angin.

3. Timbulnya Depresi

Bukan rahasia lagi bahwa patah hati membuat kita sedih. Namun terkadang, kesedihan ini bisa sangat berat secara emosional dan bahkan berujung pada depresi. Namun ingat, setelah putus cinta, perasaan sedih, marah, dan sedikit perubahan suasana hati tidak perlu dikhawatirkan. Menurut Healthline, jika otak merespons patah hati dengan cara yang tidak sehat, kamu mungkin mengalami gejala seperti depresi tertentu, seperti perubahan nafsu makan yang drastis, ketidakberdayaan, dan kelelahan kronis

4. Kekosongan Emosional

Terkadang, jika kamu telah menginvestasikan begitu banyak waktu, cinta, dan energi ke dalam suatu hubungan, akan sulit untuk menanggung dampak emosionalnya. Inilah sebabnya mengapa kekosongan emosional dan mati rasa sangat umum terjadi ketika merasakan patah hati. Ini semacam cara otak melindungimu dari merasakan efek penuh dari rasa sakit emosional yang dapat ditimbulkan oleh patah hati. Akibatnya, emosimu mungkin terhalang, dan kamu mungkin merasa putus asa.

5. Kurang Kontrol Diri

Selain itu, patah hati juga bisa membuatmu kurang bisa mengendalikan diri. Patah hati dapat menyebabkan banyak rasa sakit, dan itu mungkin menyebabkan kamu lebih condong melakukan hal buruk.

Patah hati tentu dirasakan setiap orang, terlebih jika itu hubungan romantis. Rasa kehilangan akan membuatmu bertanya-tanya tentang dirimu sendiri.

#ElevateWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading