4 Teori Mengapa Seseorang Bisa Jatuh Cinta

Seseorang dapat tertarik saat pasangan memenuhi kebutuhan dasarnya. Banyak orang sering mencari pasangan romantis yang dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti kebutuhan untuk merasa baik akan apa adanya diri, kebutuhan akan hubungan sosial, dan tumbuh menjadi versi baru dari diri mereka.  Misalnya ketika pasanganmu menghargai pekerjaanmu, mengapresiasimu, dan mengajak untuk melakukan hal baru, tindakan ini akan membuatmu jatuh hati. Bila dalam hubungan tidak memberi kebutuhan satu sama lain, maka perasaan akan sulit berkembang bahkan merasa bosan.

Pria dan perempuan tertarik pada sifat yang berbeda. Studi lintas budaya menunjukkan bahwa mayoritas perempuan tertarik pada pria yang ambisius, terlihat kuat dan bisa memberi rasa aman, stabil secara finansial, dan rajin. Sedangkan pria secara khusus tertarik pada perempuan yang cantik secara fisik, setia, dan berusia lebih muda.

Orang cenderung berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungan asmara berasal dari bagaimana orang tua mereka memperlakukan mereka saat kecil. Orang yang dibesarkan dengan penuh perhatian cenderung cemas, takut ditolak, dan tidak memiliki batasan dalam menjalani hubungan. Sedangkan orang dibesarkan dengan tegas dank eras akan sangat mandiri, jauh secara emosional, dan lebih memilih untuk tidak bergantung pada orang lain.

Berdasarkan teori ini ketertarikan seseorang tergantung pada prinsip dan tujuan dari pasangan. Finkel dan Eastwick sebagai tokoh yang menyusun empat teori ini berpendapat bahwa orang termotivasi untuk mencapai banyak tujuan yang berbeda dalam hidup, seperti merasa baik tentang diri mereka sendiri, memulai sebuah keluarga, dan merasa aman dan terjamin. Pasangan yang berperan pada tujuan tersebut mungkin akan membuat jatuh hati.

Keempat teori tersebut mungkin menjadi alasanmu jatuh cinta pada seseorang. Namun rasa nyaman dan ikatan antar pasangan yang akan memperkuat hubungan. Selamat jatuh cinta, Sahabat Fimela!

Penulis : Mufiidaanaiilaa Alifah S.