7 Sikap Perempuan yang Paling Disukai Pria karena Membuat Bahagia

Elaine Hatfield, seorang psikolog sosial terkenal yang telah memberikan kontribusi besar dalam pemahaman tentang hubungan interpersonal dan emosi, memperhatikan peran faktor fisik dan emosional dalam dinamika cinta. Dia menduga bahwa ketertarikan fisik awal bisa menjadi katalisator untuk pengembangan cinta yang lebih dalam. Namun, dia juga menekankan bahwa kompatibilitas emosional dan nilai-nilai juga sangat penting dalam membangun hubungan yang langgeng.

Menurut pandangannya, hubungan yang berkualitas melibatkan saling berbagi perasaan, impian, dan keinginan secara terbuka. Keterbukaan ini menjadi dasar untuk membangun kepercayaan dan ikatan yang mendalam.

Empati adalah kunci untuk merasa dekat dan terhubung secara emosional. Cobalah untuk melihat dunia dari perspektif pria dan mengerti perasaan yang sedang dia alami. Kamu bisa meningkatkan kemampuan empati emosionalmu. Orang yang memiliki empati emosional mampu merasakan perasaan orang lain seolah-olah mereka mengalami sendiri, tetapi tanpa kehilangan pemahaman akan bahwa perasaan tersebut berasal dari orang lain.

Kalau dia menghadapi kesulitan atau merasa tertekan, tunjukkan dukungan dan kehadiranmu. Kamu tak perlu memaksakan diri untuk langsung memberi solusi atau menawarkan bantuan. Cobalah untuk berusaha meningkatkan empati terhadap hal-hal yang sedang dirasakannya atau dialaminya. Ini akan membuatnya merasa dihargai dan membuat perasaannya lebih baik.

Penting untuk memberikan pria ruang pribadi yang dia butuhkan. Beberapa pria cenderung merenung sendiri saat mereka mengatasi masalah atau merenungkan hal-hal penting. Cobalah untuk menghargai kebutuhannya tersebut. Dia pun bisa merasa lebih nyaman saat kamu memberinya kesempatan untuk menenangkan diri saat dia membutuhkannya.

John Gray yang dikenal sebagai penulis buku klasik, Men Are from Mars, Women Are from Venus, berpendapat bahwa pria cenderung merasa lebih baik ketika mereka memiliki ruang pribadi mereka dan dapat berkumpul dalam aktivitas yang melibatkan pemecahan masalah. Dalam pandangan Gray, pria memiliki naluri bawaan untuk mencari solusi dan menyelesaikan masalah, sehingga mereka merasa dihargai ketika pasangan wanita mereka memberikan kebebasan untuk melakukan hal tersebut.

Optimalkan sikap suportif untuk bisa terus tumbuh dan berkembang bersama. Cobalah untuk mendukung pertumbuhan pribadi dan emosional masing-masing. Berpartisipasilah dalam aktivitas yang saling mendukung minat dan tujuan masing-masing. Dengan tumbuh bersama, kamu akan semakin mendekatkan diri secara emosional.

Ketika seorang pria merasa didukung, dia cenderung lebih bahagia dan puas dengan hubungan mereka. Bahkan dukungan emosional dan dukungan dalam pencapaian tujuan individu membantu menciptakan ikatan yang lebih positif dan memuaskan. Pasangan yang suportif lebih mungkin untuk memahami sudut pandang masing-masing dan mencari solusi yang saling menguntungkan.

Jangan biarkan konflik berkembang menjadi pertengkaran yang merusak hubungan. Sebaliknya, gunakan konflik sebagai peluang untuk lebih memahami satu sama lain dan mencari solusi bersama. Bersikaplah bijaksana dalam menghadapi konflik yang terjadi di dalam hubungan.

Mengutip buku The School of Life karya Alain De Botton, "Love begins with the discovery of harmony in very specific areas, but widespread disagreement, misunderstanding, boredom, a certain amount of rage and loneliness are what happens when love finally truly succeeds." Cinta bermula dari ditemukannya harmoni di ranah yang sangat spesifik, tetapi perselisihan yang meluas, kesalahpahaman, kebosanan, kemarahan dan kesepian adalah apa yang terjadi ketika cinta akhirnya benar-benar berhasil bertumbuh. Kemampuan mengatasi persoalan dan konflik dengan bijaksana menjadi fondasi penting untuk menjalin hubungan yang langgeng.

Sikap percaya diri dapat memancarkan daya tarik dan menunjukkan bahwa seseorang nyaman dengan dirinya sendiri. Ketika kamu percaya diri kamu pun akan membuat orang-orang di sekitarmu merasa nyaman karena kamu sudah nyaman dengan dirimu sendiri. Pria yang ada di dekatmu pun akan merasa lebih bahagia berada di dekatmu karena merasakan energi positif darimu.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Feingold (Gender differences in effects of physical attractiveness on romantic attraction: A comparison across five research paradigms. Journal of Personality and Social pada tahun 1990) menemukan bahwa pria dan wanita cenderung tertarik pada pasangan yang memiliki kepribadian positif, termasuk percaya diri. Ini mungkin karena kepribadian yang menarik dapat meningkatkan interaksi sosial dan kenyamanan dalam hubungan.

Kemampuan untuk mengerti humor dan memiliki selera humor yang cocok sering kali menjadi faktor menarik. Kecakapan dalam membuat orang lain tertawa bisa membuat hubungan menjadi lebih menyenangkan. Kamu pun bisa membuat pria yang kini bersamamu makin menyukaimu dan mencintaimu dengan menghadirkan nuansa yang menyenangkan melalui selera humor yang kamu miliki.

Berbagi minat dan kegiatan bersama dengan cara-cara menyenangkan yang penuh tawa dan keceriaan juga bisa memperkuat hubungan. Pria sering merasa lebih dekat dan bahagia dengan perempuan yang memiliki kesamaan minat atau hobi.

Tiap pria memiliki preferensi uniknya sendiri, dan yang terpenting adalah tetaplah menjadi diri sendirimu, ya Sahabat Fimela dan tunjukkan sikap yang jujur dan autentik. Jalinlah hubungan berdasarkan saling pengertian, keterbukaan, dan rasa saling menghargai satu sama lain.