Dua gadis remaja asal Kendal, Jawa Tengah ini dilecehkan bergantian oleh 7 orang pemuda yang sedang dalam pengaruh minuman keras.

Laki-laki tidak bermoral ini melakukan pelecehan dengan menggesekkan alat kelaminnya ke tubuh seorang wanita ketika di dalam bus Transjakarta koridor 9 jurusan Pluit-Pinang Ranti.

Anak-anak sering menjadi korban pelampiasan hasrat orang dewasa itu, dan akhirnya merasakan kesakitan luar biasa.

Berbulan-bulan tidak mendapatkan kejelasan hukum, Marte dibebaskan setelah kasusnya menjadi perhatian dunia.

Wanita ini dinodai, dipenjara karena dianggap melakukan hubungan di luar nikah.

Cinta mati, Suaidah masih membela mati-matian kekasihnya yang sudah membakarnya hingga menderita cacat permanen.

Gadis malang ini dilecehkan berkali-kali bahkan direkam dengan kamera Handphone.

Perjuangan Soomro untuk mendapatkan keadilan rupanya tidak hanya mendapat pertentangan dari masyarakat, namun juga dari pihak penegak keadilan sendiri.

Kasus pemerkosaan dan semakin tingginya angka pelaku seks di luar nikah, rupanya menjadi sebuah peluang bisnis tersendiri hingga terciptalah produk selaput dara palsu. Selaput dara palsu ramai menjadi pembicaraan mulai tahun 2008 hingga saat ini.

Sebuah inovasi diciptakan oleh anak bangsa, maraknya kasus pemerkosaan membuat remaja ini menciptakan sepatu anti pemerkosaan.

Banyak pelaku pemerkosaan yang sengaja memberi tato nama pada korban agar sang korban selalu mengingat kejadian memilukan itu.

Melihat angka pemerkosaan yang semakin tinggi, mahasiswa teknik di India mengubah idenya menjadi sebuah pakaian dalam untuk wanita yang dapat mengeluarkan setruman listrik sebanyak 82 kali.