Aku pun tidak pernah menyangka, ternyata kehidupan yang sempat kami alami bukan hanya ada di drama-drama saja, namun ada di kehidupan nyata.

Dia mengatakan apapun yang dia korbankan waktu dulu bukanlah sebuah penyesalan, itu adalah anugerah.

Pengkhianatan demi pengkhiatan yang ia berikan perlahan membuat hatiku mengalah pada logika

Aku tahu saat Bapak beberapa kali duduk sendiri di ruang tamu, Bapak sering mengusap mendung di wajahnya.

Manusia memang tidak bisa memilih untuk dilahirkan dalam keluarga manapun.

Ibu selalu ada di saat kami anak-anaknya dalam masalah, ibu selalu melindungi kami saat mereka dengan sengaja ingin menjatuhkan kami.

Bapak ikut lagi menemani saya, sampai panitia ujian pun tahu, saya peserta yang diantar sama bapaknya.

Akhirnya dengan uang seadanya, suamiku bertekad untuk membangun rumah itu sendiri.

Aku dan mama pun diusir secara paksa. Kami pun tidak punya tempat tinggal saat itu.

Kami semua menangis di dalam mobil, sampai tiba di rumah sakit, adik beserta ibu yang menggendong dilarikan ke ICU.

Sebenarnya berat hati aku meninggalkan sekolah itu karena ada banyak kenangan aku bersama anak-anak didikku dan para orangtua murid yang selalu care denganku.

Rasa lelahnya tidak tunjukkan agar aku tidak merasa khawatir.