Hidup yang tenang diawali dengan mencoba untuk mencitai hidupmu sendiri.

Cara cantik, menarik, langsing, seksi, menjadi topik yang selalu diburu perempuan. Fisik yang sempurna menjadi angan-angan siapa pun. Sementara kecantikan, adalah tolok ukur kepercayaan diri. Namun sayang, impian itu seringkali justru membawa petaka. Salah pilih, bukannya cantik dan seksi yang didapat, gangguan kesehatan sampai fisik yang tak lagi sempurna menjadi bonusnya.

Sejak kecil kita diajarkan untuk membuang rasa malu, menjadi lebih berani dan percaya diri dalam segala hal. Namun, tahukah kalau malu justru bisa menjadi media untuk mengukur seberapa besar etika yang kita miliki?

Bagi banyak perempuan, lemak selalu menjadi musuh besar, apalagi untuk yang mendambakan bentuk tubuh sempurna. Kamu salah satunya? Teruskan membaca kisah ini, dan bersyukurlah karena masih bisa menjadi gemuk.

Jessica Amurnkuldilok, Stephanie Retuya, dan Kate Ma disambut meriah di Jakarta, Kamis (11/4/2013) lalu. Biasanya melihat mereka hanya di saat tayangan Asia’s Next Top Model (ANTM), mereka baru saja kami temui secara face to face!

Telah tunjukkan bakatnya lewat bidang tarik suara yang membuahkan sebuah piala Oscar kemarin, sosok Adele kini telah mendunia. Tak hanya dunia permusikan yang tertarik dengan karyanya, walau bertubuh gemuk, kepercayaan dirinya pun menarik para industri kecantikan.

Verbal bullying bukan hanya pengalaman sesekali, tapi makanan sehari-hari bagi Marshanda. Menjadi public figure sejak kecil membuatnya tidak bisa menghindari verbal bullying. Kisahnya menjadi korban bully tidak membuatnya malu, justru menjadi kunci utama baginya untuk terus melangkah maju. Menurutnya, semua dimulai dari diri sendiri.

“Wah, sekarang makin berisi. Berarti makin sukses dan bahagia, ya!” Begitulah kira-kira komentar tiap orang saat melihat perubahan bentuk tubuh kita setelah lama tak bertemu. Pernah mengalaminya juga? Kamu sendiri, pernah tidak berpikir lebih jauh tentang korelasi tubuh berisi dan kebahagiaan?

Melanie Putria merasa kalau hidupnya sudah sangat sempurna. Menjadi istri dan ibu, kesibukannya bukannya berkurang malah semakin bertambah.

Saat remaja, seringkah mendapati teman berselingkuh, terang-terangan punya pacar lebih dari satu, dan jadi populer karenanya? Hubungan semacam itu memang cepat jadi bahan perbincangan. Ada yang menganggapnya keren, ada juga yang mencibir karena nggak suka atau sekadar iri. Tapi, kalau perselingkuhan dilakukan di usia dewasa, apa lagi yang kira-kira dicari, selain kepopuleran, sensasi, dan tentunya pelarian dari hubungan yang ada?

Farhan, public speaker dan penyiar radio, mendapat kesempatan berharga untuk mengunjungi Afganistan pada April silam. Dari hasil kunjungannya selama 10 hari di sana, ia membawa berita baik tentang perempuan Afganistan yang selama ini identik dengan penderitaan, keterbelakangan, dan kebodohan.