Sukses

Laki-laki murah senyum dan bertatapan dalam ini, ternyata menyimpan sepotong kisah sedih terkait verbal bullying. “Menyakitkan…” katan...

EntertainmentVerbal Bullying Juga Pernah Menyakiti Surya Saputra
Laki-laki murah senyum dan bertatapan dalam ini, ternyata menyimpan sepotong kisah sedih terkait verbal bullying. “Menyakitkan…” katanya. Fotografi: Windy Sucipto
LifestylePosesif, Gejala Awal Verbal Bullying
Tahu tidak, apa alasan pasangan posesif, atau malah kita sendiri yang posesif pada pasangan? Untuk saling mempertahankan hubungan atau karena ego, tak rela kehilangan apa yang sudah jadi milik masing-masing? Padahal, posesif justru bisa menyeret kita jadi pelaku maupun korban verbal bullying. Simak.
LifestyleSering Melakukan Verbal Bullying? Bisa Jadi Sebenarnya Kamu Korbannya
Bukan hanya terjadi di sekolah dan dilakukan oleh anak-anak, tapi bully juga masih sering terjadi di kantor-kantor serta lingkungan sosial lainnya. Lantas, apakah yang membuat para orang dewasa ini masih sering melakukan bully terhadap rekan sesama mereka? Apakah mereka mem-bully karena memang ada kesempatan atau karena si pem-bully punya masalah pribadi?
LifestylePelecehan Verbal, Dibalas atau Didiamkan?
Jennifer Livingston, seorang pembawa berita di WKBT-TV, sebuah stasiun televisi lokal di La Crosse, Wisconsin, Amerika Serikat, belum lama ini mengalami peristiwa tak mengenakkan. Penampilannya di layar kaca mendapat kritikan pedas dari salah satu pemirsa bernama Kenneth Krause yang menganggap Jennifer tak layak muncul di depan publik. Alasannya, hanya karena bentuk tubuh.
EntertainmentMike Lewis: "Jadi Korban Verbal Bullying Ternyata Ada Gunanya Juga"
Mike Lewis pernah menjadi korban verbal bullying. Bukan di masa bersekolah saja, tapi bahkan hingga sekarang. Bukannya trauma atau meninggalkan bekas negatif untuknya, ia malah bersyukur pernah melewati itu. Berikut ceritanya pada kami. Fotografi: Windy Sucipto
LifestylePerempuan Cerdas, Tepat Suarakan Pendapat
Saat ini sudah tak asing lagi melihat siapa pun bebas bicara, bebas ungkapkan apa yang ada di hati dan pikiran.  Kalau dulu seseorang harus diminta “mati-matian” baru mau bicara, sekarang siapa pun berlomba angkat suara. Sayang, kebebasan yang dinamai demokrasi ini akhirnya melahirkan banyak perkataan tanpa saringan. Sembarangan.
EntertainmentJurus Andalan Pevita Pearce Menghindar dari Kekerasan
“Imagine there's no countries. It isn't hard to do nothing to kill or die for. And no religion too. Imagine all the people living life in peace.” Lirik lagu “Imagine” karya John Lennon itu menjadi gambaran untuk impian mulia seorang Pevita Pearce atas pertanyaan besarnya kenapa sesama manusia harus saling menyakiti. Ini dia curahan hatinya pada kami. Fotografi: Poppie Mayeisky (poppiemayiesky.tumblr.com). Fashion Stylist: Media Friesna. Makeup & Hair: Lia (lyralepeintre.com)