Ada 2.961 Nama Orang Indonesia, Ini 5 Fakta Penting Panama Papers

Karla Farhana diperbarui 05 Apr 2016, 09:39 WIB

Fimela.com, Jakarta Masih ingat dengan kasus Wikileaks, dokumen yang dibocorkan programer komputer, jurnalis, sekaligus penulis Julian Assange pada 2010 lalu? Kini, kejadian serupa kembali menghebohkan masyarakat global. Kalau WikiLeaks dulu membocorkan dokumen rahasia operasi intelijen di berbagai negara, dokumen yang disebut dengan Panama Papers ini merupakan dokumen rahasia yang memuat daftar klien besar di dunia, yang diduga menginginkan uang mereka tersembunyi agar tak kena pajak di negara mereka masing-masing. 

Kasus Panama Papers, NPR menulis, bermula ketika sebuah file rahasia yang terdiri dari 11,5 juta dokumen itu bocor. Dokumen tersebut berasal dari firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca. Isinya menggambarkan bagaimana 12 kepala negara (baik yang sudah jadi mantan dan yang masih menjabat) punya yuridiksi bebas pajak (offshore) yang tentu saja dirahasiakan.

Ada juga 128 politikus dan pejabat dari seluruh dunia yang namanya tercantum dalam dokumen tersebut. Nama-nama tersebut, tulis sebuah media nasional, terkait dengan berbagai perusahaan gelap yang sengaja di dirikan di wilayah-wilayah bebas pajak. Meskipun belum rampung kasusnya, ini beberapa fakta mengejutkan yang harus kamu ketahui. 

Ada ribuan nama orang Indonesia. Dilansir dari salah satu media nasional, Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) menyebutkan ada 2.961 nama orang Indonesia yang tercantum dalam dokumen tersebut. Terlebih lagi, juga ada 2.400 alamat di Indonesia yang juga tercantum. Di antara ribuan nama tersebut, ada banyak nama familiar di Indonesia. Bahkan, salah satu media lokal juga menyebutkan beberapa nama tersebut juga kerap masuk dalam daftar Forbes sebagai orang terkaya di Indonesia. 

Awal mula dokumen bocor. Awalnya, seperti yang ditulis dalam laporan investigasi media nasional, reporter Süddeutsche Zeitung, koran asal Jerman, pertama kali mendapatkan bocoran data ini. Mereka lantas membaginya kepada ICIJ dan semua media lain yang masuk dalam kolaborasi proyek investigasi Panama. Sejauh ini, jurnalis dari seluruh dunia dengan 25 bahasa berbeda bergabung dalam satu proyek ICIJ untuk menggali semua data Mossack dan melacak transaksi rahasia Mossack Fonseca. 

Siapa yang mebocorkannya? Dilansir dari NPR, tidak ada orang yang tahu, selain jurnalis di Süddeutsche Zeitung. Tapi, mereka hanya menyebutkan data itu mereka terima dari sumber rahasia, lebih dari setahun yang lalu. Wired mengatakan, data tersebut berukuran 2,6 terabyte (TB), dengan 4,8 juta email, 3 juta database, 2 juta PDF, 1 juta foto, dan 320 ribu dokumen berbentuk teks. Bahkan, data ini lebih besar dari Wikileaks. 

Siapa pemimpin negara yang namanya tercantum dalam dokumen? Dalam situs ICIJ, terdapat nama-nama pemimpin negara dalam dokumen tersebut. Ada presiden Argentina Mauricio Marci, mantan Perdana Menteri Georgia Bidzina Ivanishvili, Perdana Menteri Iceland Sigmundur Davíð Gunnlaugsson, mantan Wakil Presiden Irak Ayad Allawi, mantan Perdana Menteri Jordan Ali Abu al-Ragheb, mantan Perdana Menteri Qatar Hamad bin Jassim bin Jaber Al Thani, mantan penguasa Negara Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan lainnya. 

Nama-nama tersebut bermasalah? NPR mengatakan, nama tersebut bisa saja bermasalah. Tapi, tidak semua nama yang muncul tidak langsung. Contohnya, Vladimir Putin tidak langsung bersinggungan dengan akun-akun rahasia yang juga ada dalam daftar Panama Papers. Dokumen tersebut mengungkapkan, rekan dekat Vladimir menerima uang sebanyak $ 2 miliar melalui rekening luar negeri.