Imbauan PGI Terkait Bom Samarinda

Dadan Eka Permana diperbarui 15 Nov 2016, 07:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Soal ledakan diduga bom yang menimpa jemaat HKBP Gereja Oikoumene, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/1), Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyatakan prihatin. Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Bidang Keadilan dan Perdamaian PGI Henry Lokra juga mengimbau agar umat Kristen di manapun tetap tenang.

"Kami mengimbau kepada seluruh umat Kristen di Indonesia untuk mempercayakan penanganan masalah ini kepada pemerintah sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku di Indonesia," ucapnya disela aksi 1.000 lilin untuk Samarinda di Bundaran Hotel Indonesia, Senin (14/11) malam.

Henry juga memaparkan, peristiwa memilukan tersebut diharap tak perlu dikaitkan dengan persoalan agama. Karenanya, ia mengajak umat Kristen mempercayakan penyelesaian kasus ini kepada pemerintah dan penegak hukum sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku.

Soal aksi 1.000 lilin untuk Samarinda, Henry secara pribadi mengapresiasi bentuk simpati untuk para korban tersebut. "Daripada kita menutupi kegelapan, lebih baik kita menyalakan lilin sebagai tanda kehidupan. Karena kita mau Indonesia menjadi bangsa yang besar dan beradab," tuturnya.

Dalam aksi terkait kasus dugaan bom di Samarinda itu, Henry juga mengatakan kalau pesan yang dibawa, yakni perdamaian. "Jadi bukan masalah tempat ibadah yang dibom, melainkan ketika ada korban, maka semua nurani kemanusiaan berkumpul dan menyatakan solidaritas," kata Henry.