Di Resto Australia Ini Kamu Dilayani dengan Bahasa Jawa

Henry Hens diperbarui 06 Feb 2017, 21:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Indonesia termasuk negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Wajar saja kalau banyak orang Indonesia yang tinggal di sejumlah negara, termasuk di Australia. Ada yang menempuh pendidikan, bekerja atau sekedar berlibur ke ke luar negeri.

Banyaknya orang Indonesia yang berada di negeri orang juga ikut mendorong tumbuhnya restoran yang menyajikan makanan khas Indonesia. Sudah cukup banyak orang Indonesia yang membuka tempat usaha kuliner seperti restoran, termasuk di Australia yang merupakan salah satu negara tetangga sekaligus sehabat Indonesia.

Persahabatan ini pun membuat Australia terpesona dengan Bahasa Indonesia sampai menjadikannya sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dasar. Selain itu, masakan orang Indonesia ikut menarik hati orang-orang Australia. Restoran Jokamz termasuk salah satunya. Restoran yang terletak di Cardigan Street, Melbourne ini menyediakan makanan-makanan khas Indonesia.

Yang menarik, seperti dilansir dari Good News From Indonesia dan Republika, adalah pelayannya akan menyapa pengunjung dengan Bahasa Jawa beserta logatnya yang kental. Pemiliknya memang orang Indonesia yaitu Wiraguna Soenan. Menurutnya, pelayanan menggunakan Bahasa Jawa ini diterapkan di restorannya untuk melengkapi nuansa nusantara.

Di Jokamz terdapat tiga orang pelayan yang berlogat Jawa medhok, salah satunya Darma, pelayan berhijab asal Sidoarjo, Jawa Timur. Ia masih mempertahankan Bahasa Jawatimuran khasnya walaupun sudah belasan tahun tinggal di Australia. Darma mengatakan, pelayanan dengan Bahasa Jawa ini tidak mengganggu interaksi antara pelayan dengan pelanggan.

Meski melayani dengan Bahasa Jawa, Darma tetap menyelipkan Bahasa Inggris dalam percakapannya agar para tamu bule lebih paham dengan apa yang diucapkannya. Jokamz sendiri menyajikan menu-menu makanan khas Indonesia seperti burger tempe dan burger terung balado. Ada juga ayam bakar, nasi goreng dan pempek. Cita rasanya disesuaikan dengan lidah orang Australia.

Soenan berencana akan menawarkan menu tematik bagi para konsumennya. Menu akan diganti per termin tertentu, dengan menampilkan makanan khas yang terkenal di Indonesia Meski hidup di negeri berpenduduk mayoritas non Muslim, Soenan tetap berkomitmen untuk Jokamz menyajikan makanan halal.

Melbourne yang memiliki 200 etnik yang memeluk berbagai agama, termasuk Islam, membuat Soenan mengambil keputusan tersebut. Menurut dia, warga asli Melbourne tidak pernah mempermasalahkan adanya restoran yang mencantumkan label halal. Para karyawan Jokamz dari Indonesia yang memakai hijab juga tak pernah mendapat gangguan dari warga Australia.