Fimela.com, Jakarta Perjuangan untuk menghidupi diri sendiri dan bahkan keluarga biasanya dimulai ketika kamu sudah mendapatkan pekerjaan tetap, usai lulus kuliah atau SMA. Nggak mudah mencari uang untuk memenuhi kebutuhan. Tapi, apa yang dialami Roin ternyata jauh lebih sulit.
Dilansir dari salah satu media online, umur bocah ini masih sangat belia. Seharusnya, dia belajar di sekolah dan mengenakan seragam putih merah. Tapi sayang, kondisi keuangan keluarganya memaksa Roin untuk bekerja setiap hari, memikul-pikul bakso bakar dagangannya.
Setiap hari, dia berkeliling di sekitar Desa Ngemplak Seneng, Manisrenggo, Klaten untuk menjual siomay bakar. Keluarganya nggak seberuntung keluarga lain dalam hal ekonomi. Meskipun sudah dilarang kedua orangtuanya, hati Roin ternyata tetap tergerak untuk membantu keluarganya.
Bukan cuma itu saja, sebenarnya, Roin ini tinggal di Brebes. Demi berjualan dan mendapat pelanggan, dia rela merantau ke Klaten. Dia ternyata nggak begitu saja pergi ke Klaten untuk berjualan.
Ada juragan siomay bakar yang membawanya ke desa tersebut untuk bekerja. Lumayan, keluarganya di Brebes jadi bisa makan dan kehidupannya lebih baik. Roin, bocah yang menurut warga desa tersebut terkenal sangat pemalu, datang dengan 7 orang lainnya mengikuti sang juragan.
Roin memang lahir dari keluarga yang sederhana, di Kampung Citimbang, Salem, Brebes. Meskipun dia bukan anak pertama, semangatnya untuk membantu keluarga tetap membara. Rasanya, hati menjadi sedih ketika melihat sosok Roin. Tapi dia ternyata berusaha meyakinkan dengan senyuman malu-malunya, kepada siapa pun yang iba kalau dirinya akan baik-baik saja.
Roin yang masih belia paham betul betapa keluarganya membutuhkan dirinya. Semoga saja, kisah ini bisa menjadi motivasimu untuk terus berusaha dan bekerja keras. Meskipun kehidupan kadang nggak mudah, jangan pernah menyerah, ya, girls.