7 Alasan Pasangan yang Jarang Pamer Kemesraan Malah Bertahan Lama

fitriandiani diperbarui 24 Des 2017, 17:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Hubungan asmara yang terjalin antara dua orang, sepenuhnya adalah hak dua orang tersebut. Mereka berhak menyebut hubungan mereka sebagai hak privasi yang nggak perlu diketahui semua orang tanpa seizin mereka. Kendati demikian, ada pasangan yang justru senang membagikan kisah percintaan mereka ke khalayak.

Kebahagiaan, pertengkaran, atau momen kebersamaan apapun yang dibagikan ke ranah publik akan jadi milik publik. Kamu yang suka membagikan segala hal tentang hubunganmu ke media sosial, ibarat membuka pintu selebar-lebarnya dan mempersilahkan semua orang masuk ke dalam ranah privasimu. Apa kamu dan pasangan senang begitu?

Sebaiknya sih, nggak perlu. Sebab kebiasaan memamerkan hubungan di media sosial ternyata bisa membawa dampak buruk bagi hubungan. Sebaliknya, pasangan yang menjaga hubungan mereka tetap pada batas privasi mereka, cenderung bertahan lebih lama dan lebih bahagia karena alasan berikut ini:

2 dari 8 halaman

1. Meminimalisir campur tangan orang lain

Ibarat hubunganmu ini rumah, kalau kamu nggak membuka pintu, orang luar nggak akan masuk. Sebaliknya kalau kamu membukanya, ya mereka leluasa lah untuk masuk. Di dalam rumahmu, mungkin mereka akan sedikit mempengaruhi aturan yang sudah berlaku.

3 dari 8 halaman

2. Lebih fokus pada satu sama lain

Tanpa adanya kebiasaan pamer-pamer kemesraan, kamu dan pasangan nggak akan terdistraksi oleh "nilai" dari luar yang pada akhirnya mempengaruhi hubungan kalian. Apapun yang kalian tuju, akan berdasar pada diri dan hubungan kalian sendiri, bukan karena pengaruh orang lain.

4 dari 8 halaman

3. Menjaga hubungan tetap jadi ranah privat membuat hubungan lebih nyaman

Memang nggak semua orang anti pamer kemesraan di media sosial, namun nggak semuanya juga senang melakukan itu. Beberapa pasangan merasa lebih nyaman jika hubungan mereka dan apapun yang terjadi di antara mereka, tetap jadi milik mereka sendiri.

5 dari 8 halaman

4. Sibuk bahagia sampai lupa pamer

Kalau niatnya mau pamer, nggak bahagia pun rasanya dibahagia-bahagiain biar ada bahan. Kalau sudah begitu jadinya kebahagiaan yang ditunjukkan adalah semu. Berbeda dengan yang fokus menikmatinya. Hihi, bisa-bisa mereka malah lupa pamer.

6 dari 8 halaman

5. Karena nggak dibagi-bagi, kemesraan itu malah jadi sepenuhnya milik berdua

Ada sedikit kesan egois di sini, tapi nggak masalah. Toh kalaupun dibagi-bagi dengan niatan tulus sekadar ingin berbagi, orang lain belum tentu melihatnya sebagai niat menularkan kebahagiaan.

7 dari 8 halaman

6. Kalian nggak memberikan celah bagi orang lain untuk masuk

Dengan menyimpan kebahagiaan dan kemesraan itu sendiri, kalian jadi lebih solid. Nggak ada celah yang kalian biarkan terbuka dan bisa berakibat orang lain masuk ke tengah-tengah kalian seenaknya.

8 dari 8 halaman

7. Nggak kebiasaan pamer, jadi orang tahunya hubungan selalu baik-baik saja

Mau bahagia, mau mesra, mau dongkol sama pasangan selalu disimpan sendiri. Tentunya orang-orang yang menilai hubungan kalian baik-baik saja. Kalau kalian percaya bahwa omongan itu doa, anggaplah penilaian orang bahwa hubunganmu baik-baik saja, sebagai doa agar hubunganmu terus baik-baik saja. :)