Tangis dan Sesal Vicky Shu Usai Jadi Saksi Kasus First Travel, Kenapa?

Anto Karibo diperbarui 15 Mar 2018, 05:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Vicky Shu menjadi salah satu saksi dalam kasus dugaan penipuan jamaah umrah First Travel yang dimiliki oleh pasangan Anniesa Hasibuan dan Andika Surachman. Kepada majelis hakim, Vicky pun memberikan kesaksiannya selama terlibat dengan First Travel.

Vicky dalam pengakuannya telah dua kali berangkat ke tanah suci untuk melakoni ibadah umrah bersama First Travel yaitu pada Desember 2015 dan Maret 2017. Pada keberangkatan pertamanya ia menggunakan paket reguler mengeluarkan dana sebesar Rp 34,5 juta.

What's On Fimela

Sementara untuk keberangkatan keduanya Vicky Shu mengaku tak mengeluarkan uang sepersen pun karena diminta oleh Anniesa Hasibuan untuk membuat video promo testimoni para jamaah yang berangkat bersama First Travel.

"Kebetulan saat itu memang tidak ada pembayaran. Saya awalnya berniat umrah dan pernah berangkat sebelumnya. Kebetulan Ibu Anniesa mengajak dan saya membantu membuatkan foto dan video testimoni," ucap Vicky di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, Rabu (14/3/2018).

Demikian yang akhirnya membuat Vicky Shu sangat sedih ketika mengingat pada kenyataannya banyak jemaah yang gagal berangkat ke tanah suci. Ia tak berhenti memikirkan kesedihan mereka yang urung ke tanah suci padahal sudah melakukan pembayaran. "Ingat itu saya nangis lagi nih. Mereka sudah korban tabungannya untuk berangkat umrah. Saya sebagai anak yatim tahu banget gimana susahnya bekerja mengumpulkan uang untuk berangkat ke tanah suci," ujar Vicky Shu.

Sidang Kasus First Travel (Nurwahyunan/bintang.com)

Ia mengaku tak menyangka ada orang yang tega bersenang-senang di atas penderitaan orang lain. Wanita yang tengah menjalani 5 bulan hamil itu heran dan stress mengetahui Anniesa dan para petinggi First Travel melakukan penipuan. "Kok bisa mengambil uang hingga puluhan juta rupiah. Buat saya mengambil uang seribu perak saja jadi pikiran. Hak orang saya tidak berani mengambil," tukas Vicky Shu yang tak bisa menahan tangisnya.