5 Hal Menakutkan dari Musuh Wiro Sableng

Puput Puji Lestari diperbarui 23 Mar 2018, 17:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Setelah memperkenalkan empat pendekar dari golongan putih, kali ini Lifelike Pictures memperkenalkan para pendekar golongan hitam. karakter penjahat itu akan menjadi lawan-lawan tangguh Wiro Sableng dan sahabat-sahabatnya.

Pendekar-pendekar golongan hitam yang diperkenalkan adalah Mahesa Birawa, Kalingundil, dan para Bandit. “Sangar banget!” demikian tanggapan spontan Yayan Ruhian ketika pertama kali diperlihatkan poster karakter Mahesa Birawa oleh produser Sheila Timothy.

 

What's On Fimela
Poster karakter Andy /rif di film Wiro Sableng. foto: Lifelike Pictures

Pendekar-pendekar golongan hitam ini diperkenalkan melalui empat poster karakter yang dirilis oleh Lifelike Pictures melalui akun-akun media sosialnya. Bersamaan dengan dirilisnya karakter-karakter golongan hitam ini, Wiro Sableng dan Bujang Gila Tapak Sakti akan tampil untuk pertama kalinya di layarkaca.

Dalam satu segmen di program Indonesian Box Office Movie Awards (IBOMA) 2018 di SCTV. Wiro Sableng dan Bujang Gila Tapak Sakti akan melakukan adegan laga melawan bandit-bandit pasukan dari Mahesa Birawa.

Film Wiro Sableng yang diproduseri oleh Sheila Timothy, disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko dan ditulis oleh Tumpal Tampubolon, Sheila Timothy, dan Seno Gumira Ajidarma ini akan rilis di bioskop pada paruh akhir 2018 mendatang. Cek 5 hal menakutkan dari musuh Wiro Sableng berikut ini.

2 dari 6 halaman

1. Mahesa Birawa

Musuh Wiro Sableng
3 dari 6 halaman

2. Pemeran Mahesa Birawa

Musuh Wiro Sableng
4 dari 6 halaman

3. Jurus Mahesa Birawa

Musuh Wiro Sableng
5 dari 6 halaman

4. Karakter Kaligundil

Musuh Wiro Sableng
6 dari 6 halaman

5. Para Bandit

Musuh Wiro Sableng

Sebelumnya, Lifelike Pictures merilis poster karakter Dewa Tuak yang diperankan oleh Andy /rif di film Wiro Sableng. Poster tersebut dirilis pada 16 Maret kemarin. Dewa Tuak adalah seorang pendekar berselempang kain putih dengan jenggot putih yang panjangnya sampai ke dada. Ia selalu membawa bumbung bambu berisi tuak murni yang tergantung di punggungnya.