DIET DIARY: Diet Super Sehat Ary Kirana Demi Bulan Madu Impian

Fimela Editor diperbarui 17 Okt 2012, 10:00 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Saya giat berdiet dan berolahraga bukan karena ingin kurus supaya bisa muat untuk sebuah gaun, tapi karena saya ingin mengabadikan tubuh sehat dan fit saya di foto prewedding, foto pernikahan, dan tujuan utamanya adalah untuk memberikan kejutan kepada suami saat bulan madu nanti. Dilamar bulan Mei, memutuskan menikah bulan Juni, dan mendapatkan tempat menikah untuk bulan Desember, saya ingin saya tampil sempurna di hadapan suami saya ketika malam pertama nanti.

Sebenarnya calon suami saya itu bukan tipe laki-laki yang mempersoalkan tentang bentuk tubuh. Dia hanya ingin saya sebagai pasangannya memiliki bentuk tubuh sehat, jadi ketika saya ingin melangsingkan tubuh, dia nggak akan memperbolehkan kalau saya memilih jalan singkat seperti suntik atau sedot lemak. Saking pedulinya ia dengan hidup sehat, topik perdebatan kami yang paling sering selama berpacaran selama kurang lebih empat tahun adalah bila saya malas berolahraga atau merokok berlebihan. Dan, satu-satunya penyelesaiannya adalah saya berolahraga. That’s it. Maka, ketika ide untuk tampil sempurna di malam pertama nanti terbersit di kepala, saya hanya punya satu opsi untuk meraih itu, yaitu dengan cara berolahraga.

Sejak September lalu, mulailah saya rutin menjalani latihan weigt training dan cardio. Namun, olahraga serutin ini pasti akan sia-sia dan nggak memperlihatkan hasil maksimal kalau nggak diikuti dengan pola makan yang benar. Impian saya untuk mendapatkan kaki yang jenjang dan tubuh yang toned seperti Jennifer Aniston atau Sarah Jessica Parker akan cuma mimpi kalau makan saya masih sembarangan. Mulai dari situlah, saya juga berinisiatif mengonsumsi pola makan serba sehat.

Nah,di sinilah tantangan dimulai. Walaupun kurus begini, kadar lemak saya tergolong tebal. Saya juga punya selera makan yang besar. Jadwal siaran pagi adalah salah satu hal yang menguntungkan sekaligus merugikan saya. Untung, karena lokasi studio radio dengan tempat jajanan sangat dekat sehingga selera sarapan saya yang menyukai makanan asin sangat diakomodasi dengan menu nasi uduk, ketoprak, dan lainnya. Ruginya, saya nggak sadar bahwa makanan yang saya  nikmati dengan ritme seperti itu selama 8 tahun meninggalkan banyak lemak di tubuh saya hingga bobot tubuh secara nggak disadari naik 8 kilogram dan susah sekali untuk menghilangkannya.

Dengan didampingi olehpersonal trainer, maka dimulailah perjalanan diet saya. Sempat saya disarankan hanya mengonsumsihavermout serta ayam dan sayuran rebus agar bisa mendapatkan bentuk kaki jenjang impian, dan disarankan untuk berlatih weith training lebih keras lagi. Tapi, saya menolak pola seperti itu karena saya tahu betul adat tubuh saya sendiri.

 

What's On Fimela
3 dari 3 halaman

Next

 

 Menurut pengamatan saya, seseorang bisa memperoleh hasil yang maksimal dari sebuah olahraga dan diet  bila mengetahui dulu karakter tubuhnya. Ini berdasarkan pengalaman saya yang pernah terlalu giat menjalani weight training, hingga sempat ada masa saya sampai eneg dengan gym. Pernah juga saya terlalu bersemangat membentuk kaki dengan alat, namun hasilnya malah membuat kaki membesar, bukan toned yang saya inginkan. Makanya, setelah tahu bagaimana reaksi tubuh saya terhadap suatu latihan, saya lebih memilih latihan manual untuk membentuk kaki ketimbang menggunakan alat-alat di gym.

Untuk makanan, saya memilih untuk mengonsumsi kentang atau ubi rebus daripada nasi merah. Alasannya, karena menurut saya nasi merah yang ada sekarang sudah nggak sepekat nasi merah jaman dulu yang benar-benar pekat dan penuh serat. Untuk pendampingnya, kemana-mana saya selalu membawa buncis dan baby carrot yang direbus sebentar dan diberi oregano dan minyak zaitun. Sementara untuk proteinnya, saya memasak ayam yang dikukus dengan bumbu jahe dan lada hitam.

Untuk lebih menambah selera, air hasil kukusan ayam saya beri sedikit kecap asin dan coriander. Di tengah pola makan seperti ini, saya masih membuka diri untuk cheating day. Bukan jenis makanannya yang jadi pelipur lara saya, tapi jumlahnya. Ya, sebagai perempuan dengan selera makan besar, saya bisa mengejutkan orang lain dengan kemampuan saya menghabiskan makanan berporsi besar seorang diri. Jenis makanan “curang” saya adalah makanan Korea, Sate Sambas, dan berbagai menu steak. Bagi saya, cheating day itu sangat penting, apalagi untuk seseorang seperti saya yang sangat mungkin kalap bila sudah terlalu jenuh dengan diet ketat.

Seperti perempuan lainnya, saya sangat bisa tiba-tiba merasa malas untuk berolahraga. Untuk menyiasatinya, selain menanamkan alasan kesehatan dan tubuh bagus, motivasi lain yang menjadi pemecut saya untuk tekun seperti ini adalah supaya nggak rugi uang dan waktu. Saya telah membayar personal trainer, biaya membership gym, serta meluangkan waktu saya untuk berolahraga, dan sangat nggak mau bila semua pengeluaran itu sia-sia. Saya sudah berjuang sangat keras untuk ini, dan saya mewajibkan harus ada hasilnya.

Kalau ditanya apa saya sudah mendekati target yang diinginkan, sudah pasti saya masih jauh. Perut saya belum 6 packs seperti Fergie dan kaki saya belum sejenjang yang diinginkan. Saya masih harus bekerja keras kalau ingin berbikini saat bulan madu nanti tanpa harus menutupi kaki dengan sarung karena nggak percaya diri dengan kaki saya yang besar. Jujur, untuk mendapatkan bentuk tubuh impian itu susah sekali, apalagi kalau patokan kita adalah bintang Hollywood yang terpahat sempurna tanpa cela. Tapi, saya nggak menyerah begitu saja. Saya pasti bisa mewujudkan bulan madu impian dengan bentuk tubuh yang indah. Kita lihat saja Desember nanti.