Tips Sehat: Tidur, Kunci Utama Keselamatan Mudik

Fimela Editor diperbarui 05 Agu 2013, 06:29 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Walaupun masih ada beberapa kantor yang beraktivitas, namun sudah cukup banyak warga yang pulang kampung dan bersiap-siap menuju tanah kelahiran mereka. Tak hanya mengandalkan sarana transportasi publik, tidak sedikit pemudik yang juga menggunakan kendaraan mereka untuk menuju kampung halaman.

Arus mudik sudah terlihat sejak hari Jumat lalu (2/8), pelabuhan dan jalan-jalan menuju kota-kota di Jawa sudah mulai dipenuhi kendaraan pribadi. Di pelabuhan Merak saja misalnya, ratusan mobil sudah antre untuk disebrangkan pada hari Minggu kemarin (4/8). Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Soeroyo Alimoeso memprediksi tahun ini jummlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi akan melonjak pesat.

“Dari tahun ke tahun, saya memang biasanya mudik dengan menggunakan sepeda motor. Nggak tahan macet di jalan kalau mudik dengan menggunakan travel, belum lagi kalau saya mudik mepet dengan waktu Lebaran. Tapi, mungkin tahun ini saya akan lebih mempertimbangkan mudik dengan motor mengingat saya baru dikaruniai anak yang masih balita,” Febri, 28, karyawan swasta yang mudik ke Bandung.

Sayangnya, mereka yang mudik dengan kendaraan pribadi hanya memerhatikan stamina kendaraan mereka. Padahal, kendaraan bukan semata-mata kunci keselamatan saat mudik Lebaran. Mempersiapkan kendaraan seprima mungkin memang wajib hukumnya, terlebih kamu yang menempuh perjalanan jauh, menuju ujung Timur Pulau Jawa atau mungkin menempuh lintas Sumatera. Tapi, ada yang lebih penting yang sering dilupakan, yakni kesehatan dan stamina si pengendara sendiri. Banyak pengemudi yang mengabaikan rasa lelah dan kantuknya selama berkendara saat mudik. Jangan hanya fokus pada tips sehat kendaraan, namun perhatikan juga kesehatan dan stamina tubuh kamu, terlebih di saat mudik seperti ini, kendaraan mengular pasti sudah menjadi menu wajib pemudik.

What's On Fimela
3 dari 3 halaman

Next

 

Di Indonesia, kesehatan tidur masih belum menjadi prioritas utama. Padahal, kesehatan tidur sangat menunjang keselamatan saat berkendara, terutama bagi mereka yang berencana mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi. “Saat puasa, kesehatan tidur justru sangat penting. Orang yang tidurnya sehat, cenderung lebih tenang, tidak emosional, napsu makan terkendali, dan keselamatan saat berkendara juga jauh lebih terjaga,” ujar dr. Andreas Prasadja, RPSGT, Sleep Physician di RS Mitra Kemayoran memberikan tips sehat pada FIMELA.com.

“Untuk masyarakat Indonesia, tidur adalah prioritas nomor terakhir. Karena umumnya masyarakat Indonesia menganggap bahwa tidur adalah aktivitas yang tidak produktif,” dr. Andreas kembali memberikan tips sehat. Padahal, menurut dr. Andreas, mengemudikan kendaraan dalam keadaan mengantuk sama berbahayanya dengan mengemudi dalam keadaan mabuk.

Dokter Andreas memperkuat pernyataannya dengan data yang ia ambil ketika Operasi Ketupat pada tahun 2011. “Dari data Operasi Ketupat pada tahun 2011, jumlah kecelakaan yang disebabkan karena mengantuk lebih besar jumlahnya dari kecelakaan yang disebabkan karena jalan rusak dan kendaraan tidak layak, bisa 3 kali lipat,” ujarnya.

Nah, terbayang bagaimana bahaya yang kamu hadapi jika memaksakan diri terus mengemudi dalam keadaan lelah dan mengantuk. Jangan sampai momen Hari Raya justru berubah jadi duka karena kamu melupakan kebutuhan tubuh yang paling dasar, istirahat (tidur). Selamat mudik! Ingat, performa kendaraan bukan penunjang utama keselamatan saat mudik!