Ditinggal Sholat Jumat, Narapidana Menjebol Atap

Fimela diperbarui 15 Jun 2013, 09:34 WIB

Sudah menjadi peraturan bagi negara yang memiliki peraturan hukum bahwa seseorang yang terbukti bersalah harus mendapat hukuman dengan masuk ke dalam penjara dalam jangka waktu yang telah diputuskan oleh Hakim. Maraknya tindak kriminal, korupsi dan kejahatan membuat penjara di Indonesia tidak ada yang tidak penuh. Penjara merupakan hukuman yang diharapkan membuat jera para penghuninya tidak lagi melakukan tindakan yang sama.

Namun rupanya tidak semua narapidana mampu melakukan koreksi pada dirinya dan berubah menjadi lebih baik. Hari ini terjadi tindakan percobaan kabur oleh beberapa orang narapidana. 11 Tahanan di Lembaga Permasyarakatan kelas IIB Nyomplong, Sukabumi mencoba melarikan diri saat seluruh penjaga, narapidana dan tahanan lainnya hendak melaksanakan ibadah sholat Jumat. Ke-11 tahanan tersebut mencoba kabur dengan cara menjebol atap ruang tahanan, namun niat mereka keburu ketahuan oleh ibu-ibu Dharma Wanita yang berada di dalam lapas.

Tindakan bodoh para narapidana itu langsung ditangani oleh pihak lapas. "Seluruh tahanan yang mencoba melarikan diri sudah kami tangkap yang dibantu oleh masyarakat serta petugas keamanan," kata Kepala Lapas kelas IIB Nyomplong, Sukabumi, M Latif seperti dikutip dari Antara, Jumat (14/6) dikutip dari merdeka. Ibu-Ibu Dharma Wanita yang melihat kejadian itu sontak berteriak dan penjaga lapas pun langsung bertindak.

Dari sebelas orang tersebut ada dua orang yang berhasil kabur ke luar lapas namun berhasil ditangkap kembali dengan bantuan masyarakat setempat. Narapidana yang berada pada lapas Nyomplong rata-rata dipenjara karena tindakan pencurian dan kejahatan lainnya. Pihak Lapas masih melakukan pendataan terhadap seluruh tahanan yang mencoba kabur tersebut, diketahui 10 dari 11 tahanan yang mencoba kabur merupakan tahanan yang berada di satu ruangan.Tindakan para narapidana ini semakin memperburuk keadaan mereka karena kemungkinan akan mendapat tambahan masa hukuman karena mencoba kabur.

Berhati-hati dalam berbuat dan menghindari perbuatan yang melanggar hukum akan menjauhkan kita dari urusan dengan pihak keamanan. Walaupun dalam keadaan ekonomi yang sulit, tidak seharusnya manusia berbuat kejahatan. Berbuat tindakan kriminal tidak akan menyelesaikan masalah, malah menambah permasalahan.

BACA JUGA

Tersangkut Korupsi, Kusdinar Tidur di Masjid Setiap Hari

Rektor IPDN Memiliki Wanita Simpanan, Benarkah?

Istri Merantau ke Luar Negeri, Suami Berbuat Tidak Terpuji

Kisah Nyata: Ayah Menyuruh Anak Menjadi Pencuri

Du Xiurong Jual Buah Hatinya Demi Bertahan Hidup

(vem/Sya)