Sopir Ceroboh, Metromini Tabrakan Dengan KRL

Fimela diperbarui 17 Jun 2013, 16:15 WIB

Pagi ini Jakarta diwarnai dengan demo di berbagai penjuru kota. Kemacetan yang terjadi tidak dapat dihindari. Namun hal ini bukan berarti  pengendara kendaraan bermotor bisa mengemudi seenaknya karena mencari jalan yang cepat dan tanpa terhambat. Terburu-buru dan ceroboh, bisa berakibat fatal dan membahayakan nyawa banyak orang. Hari ini satu lagi berita duka bergulir dari musibah kecelakaan, kali ini metromini menerobos dan tabrakan dengan KRL.

Kecelakaan ini terjadi lantaran sopir metromini nekat menerobos pintu perlintasan kereta api depan Pasar Robinson, Pasar Minggu. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Entah apa yang ada dalam benak sopir tersebut, yang jelas keputusan cerobohnya telah membahayakan nyawa banyak orang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tadi pagi (17/6). Tabrakan ini tentu mengakibatkan Jakarta menjadi semakin macet dan lalu lintas menjadi tersendat. Perjalanan KRL Bogor menuju Jakarta akan tertahan di sekitar lokasi kecelakaan. Sementara itu, KRL dari Jakarta ke Bogor malah tertahan sebelum Stasiun Pasar Minggu sehingga tidak bisa melintas, dikutip dari merdeka.

Kapolsek Pasar Minggu Kompol Adri Desas Furyanto mengatakan bahwa kecelakaan ini murni kesalahan fatal sopir metromini. Sopir tersebut kini sudah dalam penanganan pihak kepolisian. Kronologi kejadian naas ini pun telah terkuak. Pagi hari tadi, suara bel tanda datangnya kereta api tidak dihiraukan si sopir bus. Sopir ini nekat menerobos dan tidak lama setelah menerobos palang pintu, Metromini tersebut pun langsung dihantam kereta api commuter jurusan Jakarta-Bogor. Tabrakan keras tidak dapat dihindari, metromini pun langsung ringsek dan KRL juga langsung terhenti.

Metromini ini sebenarnya hampir saja tertabrak oleh dua KRL dari arah berlawanan. Namun masinis kedua KRL itu langsung mengerem dan metromini hanya ringsek dan terkena pada bagian depannya saja. Saksi mata mengatakan bahwa memang kesalahan ada pada metromini. "Jadi kereta dari Bogor-Jakarta langsung ngerem. Kena pinggiran bus aja. Terus kereta dari Jakarta ke Bogor langsung ngerem juga," kata seorang saksi mata dikutip dari merdeka.

Jakarta memang identik dengan macet berkepanjangan namun bukan menjadi alasan untuk mengemudi dengan ugal-ugalan. Tanggung jawab sebagai pengguna jalan dan keselamatan orang lain inilah yang terkadang diabaikan oleh sebagian orang sehingga terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan.

BACA JUGA

Modus Baru : Perampok Berpura-Pura Menjadi Tamu

Demo Kenaikan Harga BBM: Mulai Macet Sampai Bakar Ban

Kapal Motor Meledak Tak Terduga, Empat Korban Terluka

Ully Artha Tutup Usia

BBM Naik Lagi, Demo Kembali Terjadi

(vem/Sya)
What's On Fimela