Mengenal Lebih Dekat 3 Finalis Cantik Asia's Next Top Model Dari Indonesia

Fimela diperbarui 27 Mar 2015, 16:39 WIB

Asia's Next Top Model merupakan ajang berkumpulnya para wanita cantik bertubuh proposional dari berbagai negara di Asia. Tahun ini, kini memasuki musim ketiga, dan untuk perwakilan dari Indonesia berbeda dari tahun sebelumnya, di tahun 2015 sebanyak 3 orang. Mereka adalah Ayu Gani (23), Rani Ramadhany (20), dan Tahlia Raji (18).

Proses audisi dilakukan pada bulan September 2014 yang lalu. Ketiganya telah mengalahkan ratusan finalis dari seluruh Indonesia untuk maju ke panggung tingkat Asia dan bertemu dengan kontestan dari negara lainnya. Seperti Hongkong, Jepang, Thailand, Filipina, Vietnam, Malaysia.

Mereka bertiga berbagi cerita pengalaman seru saat mendaftar Asia's Next Top Model. Salah satu finalis yang berasal dari Bali, Tahlia Raji, bahwa ia langsung datang ke Jakarta untuk ikut audisi Asia's Next Top Model saat dirinya tahu pendaftaran ajang ini telah dibuka.

"Aku personally datang ke hotel JW Marriot buat audisi Asia's Next Top Model. Langsung di depan produser," cerita Tahlia kepada Vemale saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat Rabu 25 Maret 2015.

Tahlia merupakan wanita cantik blasteran Jawa-Australia yang sudah lama menetap di Ubud, Bali. Ia pun sudah menjadi model sejak usia 13 tahun. Waktu itu, seorang photografer mengatakan padanya bahwa ia bisa menjadi seorang model, dari situlah Tahlia serius menekuni dunia modeling.

"Aku tinggal di Ubud Bali, bisa dibilang desa.  Waktu itu sama photografer dibilang kalau aku cantik terus foto di sana. Kemudian aku ikut agensi model di sana. Jadi model menyenangkan buat aku," terangnya.

Dan cerita berbeda dari seorang Rani Ramadhany. Ia justru seorang drummer sekaligus menekuni dunia modeling. Setelah tiga tahun memutuskan berhenti dari dunia modeling, Rani mulai mendaftarkan dirinya Asia's Next Top Model. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu berharap banyak, karena saat itu bobot tubuhnya cukup gemuk.

"Sebenarnya aku kurang prepare juga pas daftar ini, kan online gitu. Dapat syukur, ga dapat yaudah. Pas audisi berat aku 52-53 kg yang biasanya hanya 48-49 kg," katanya.

Ternyata ia pun terpilih, satu minggu sebelum berangkat karantina, lanjut Rani, ia mulai mengurangi porsi makan, karena melihat badan finalis dari negara lain yang menurutnya sangat ideal.

"Episode pertama keliatan aku lebih gemuk. Mentalku jadi kena terus makan jadi sedikit. Pulang ke Jakarta jadi 49-50 kg," jelas Rani.

Begitu pula dengan perwakilan lainnya yang berbagi cerita bagaimana bisa menjadi finalis Asia's Next Top Model, yaitu Ayu Gani. Berbeda dengan Tahlia, Ayu mendaftar secara online, sebelum ia mengikuti tes wawancara. Dua minggu kemudian diumumkan bahwa Ayu masuk ke dalam 20 besar finalis.

"Seru banget ya, setiap hari melakukan kegiatan yang enggak pernah dilakukan sebelumnya sama aku," ucap Ayu dengan senyuman.

Bagi Ayu, mengikuti Asia's Next Top Model adalah sebuah petualangan dan pengalaman yang baru bagi dirinya. Apalagi sebelumnya, ia termasuk seorang gadis yang tomboy, dan kini saat dirinya terpilih menjadi seorang model, ia harus selalu tampil cantik, feminim dan girly.

(vem/yun/chi)
What's On Fimela