Meski Wajah Anakku Tidak Normal, Dia Tetaplah Malaikat Kecil Yang Kucintai

Fimela diperbarui 29 Apr 2015, 19:00 WIB

Anak merupakan salah satu anugerah yang diberikan Tuhan kepada seorang wanita. Bagaimanapun keadaannya, apapun kekurangan dan kelebihannya, seorang ibu akan selalu menerima buah hatinya apa adanya. Itulah yang dirasakan wanita bernama Vicky, istri dari pria yang mengalami kelainan bernama Treacher Collins syndrome.

Dilansir dari dailymail.co.uk, suami Vicky, Simon Moore, memiliki kelainan genetik yang membuat wajahnya memiliki bentuk yang kurang normal. Ia tidak memiliki tulang pipi dan juga tidak bisa mendengar. Ia seringkali mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan karena keadaannya ini.

Vicky yang telah memiliki tiga anak perempuan dari pernikahan sebelumnya menikah dengan Simon pada tahun 2012. Sebelum mereka memutuskan untuk memiliki anak, mereka telah mencoba berdiskusi dan berkonsultasi dengan dokter. Setelah menimbang-nimbang segala risiko yang akan dihadapi, akhirnya mereka memutuskan untuk memiliki bayi, dan kini lahirlah buah hati mereka, Alice, yang ternyata memiliki kelainan yang sama dengan ayahnya, hanya saja lebih ringan.

Atas keputusan mereka memiliki anak, Vicky dan Simon mendapat kritikan dan hujatan dari banyak orang. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa mereka berdua adalah orang tua yang jahat dengan melahirkan Alice ke dunia, karena kemungkinan besar Alice akan mengalami bullying dari orang-orang di sekitarnya. Namun Vicky tak menghiraukan hal itu karena baginya, Alice adalah malaikat kecil cantik yang dikirimkan Tuhan untuknya dan Simon.

Sebenarnya Simon dan Vicky telah ditawari untuk melakukan penanganan medis yang disebut IVF untuk anaknya. Tapi biaya pengobatan tersebut sangat mahal yaitu mencapai £ 9,000 atau Rp 120 juta dan Simon belum sanggup memenuhi biaya tersebut. Sebagai gantinya, Simon berjanji untuk tetap menjaga rasa percaya diri Alice dengan mengatakan padanya bahwa ia cantik, dan ia akan melakukannya setiap hari. So sweet ya, Ladies? Semoga mereka mampu membuktikan bahwa anggapan orang-orang itu salah.

(vem/rsk)