Tak Ada Salju, Beruang Kutub Tertangkap Kamera Tertunduk Lesu

Fimela diperbarui 20 Mar 2017, 15:14 WIB

Beberapa hari yang lalu, dampak mengerikan dari perubahan iklim baru saja meramaikan dunia maya. Gletser yang sebelumnya begitu banyak dan suhu udara di wilayah kutub yang sangat dingin, dari tahun ke tahun mengalami perubahan yang sangat ekstrem. Yang lebih mengerikan lagi kali ini adalah, ada beberapa wilayah yang harusnya tertutup es justru menjadi sangat panas dan nyaris tak ada es sama sekali di sana.



Dikutip dari laman metro.co.uk, dampak perubahan iklim tak hanya dirasakan oleh manusia saja dan membuatnya sedih. Hewan-hewan yang tinggal di wilayah kutub merasakan dampak yang lebih besar, lebih sedih dan mengerikan. Seperti yang dialami oleh spesies beruang kutub berikut ini.

Seorang fotografer bernama Patty Waymere baru saja menangkap moment yang begitu menyedihkan dan membuat siapa saja tak kuasa menahan air mata. Baru-baru ini Patty sengaja berkunjung ke Pulau Barter di Kutub Utara untuk mengabadikan hewan favoritnya yakni beruang kutub.



Sebelumnya, Patty berpikir bahwa ia akan begitu senang karena melihat beruang kutub menikmati hari-hari mereka di atas hamparan salju atau es saat bermain. Sayang, sesampainya di pulau tersebut Patty tak menemukan salju di sana. Padahal seharusnya, pulau tersebut masih termasuk ke wilayah yang tertutup es atau salju.

Bukannya mendapati beruang kutub sedang asik bermain di hamparan salju, Patty justru menangkap moment di mana ada seekor beruang kutub tertunduk lesu, sedih dan kesepian di atas tanah biasa. Ada juga beberapa beruang yang bermain di atas hamparan pasir dengan malas dan seolah berharap agar salju atau musim dingin segera datang.



Menurut penduduk setempat, sejak tahun 2004 musim dingin atau salju yang ada tak seperti dulu lagi. Saat ini musim panas terjadi lebih panjang dari biasanya dan musim salju jarang datang. Patty mengatakan, "Ini adalah dampak dari pemanasan global. Ini sungguh mengerikan. Kita semua harus melindungi hewan-hewan itu, melindungi dunia ini dan menekan angka pemanasan global."

(vem/mim)