Pria Ini Meninggal Karena Leptospirosis, Penyebabnya Bikin Waspada

Fimela diperbarui 02 Feb 2018, 14:15 WIB

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Biasanya, bakteri ini disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri ini. Beberapa hewan yang bisa membawa bakteri ini antaranya adalah anjing, hewan pengerat seperti tikus dan hewan ternak sejenis sapi, kambing maupun babi.

Makanan yang telah terkontaminasi bakteri ini sangat mungkin membuat pengonsumsinya menderita leptospirosis. Jika tidak ditangani dengan segara, penderita bisa meninggal dunia seperti yang dialami oleh pria bernama Jonel Bandalan Ausa (20) asal Filipina.



Dilansir dari laman viral4real.com, Jonel meninggal dunia setelah mengalami demam berturut-turut dalam beberapa hari. Demam terjadi karena pria itu terserang bakteri leptospira yang ada di makanan di rumahnya. Dari laporan yang ada, Jonel makan makanan yang telah terkontaminasi bakteri ini karena tidak disimpan di tempat tertutup dan bersih.

Sepupunya Honney Pablo, lewat akun facebooknya menceritakan bahwa Jonel meninggal akibat leptospirosis. Ia menuliskan, "Dia demam amat tinggi dan meninggal lima hari lalu. Makanan yang ia makanan mengandung bakteri leptospira yang dibawa oleh tikus." Tulis Pablo.

Keluarga Jonel juga percaya jika pria itu meninggal dunia setelah mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri yang dibawa tikus. Ada beberapa bekas gigitan tikus di bagian makanan yang dikonsumsi Jonel sebelum ia mengalami demam tinggi hingga meninggal dunia.



Penderita leptospirosis umumnya akan merasa mual, pusing, kurang fokus, muntah, mata merah, sakit perut, diare, ruam di kulit secara tiba-tiba, jantung berdebar-debar, pegal-pegal, demam, pendarahan dari paru-paru dan meningitis. Penyakit ini menyebar setelah ada kontak langsung dengan air atau tanah yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi utamanya tikus.

(vem/mim)