Memaknai Kata Pahlawan dari Berbagai Dimensi

Fimela Editor diperbarui 22 Des 2020, 22:54 WIB

Apakah ada sosok pahlawan yang begitu berarti dalam hidupmu? Atau mungkin kamu adalah pahlawan itu sendiri? Sosok pahlawan sering digambarkan sebagai seseorang yang rela berkorban. Mendahulukan kepentingan orang lain daripada diri sendiri. Seperti kisah sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Kisah Pahlawan dalam Hidupmu ini. Seorang pahlawan bisa berasal dari siapa saja yang membuat pengorbanan besar dalam hidupnya.

***

Berbicara tentang pahlawan, setiap orang memiliki definisi masing-masing akan makna pahlawan. Dan, normalnya, mereka pun memiliki sosok-sosok pahlawan yang sudah mereka idolakan. Pahlawan bisa diartikan sebagai orang yang berjasa. Dalam hal apa? Apa saja. Bagi negeri ini, para pengusir penjajah yang memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia bisa disebut pahlawan. Dalam dunia pendidikan, guru-guru diberi gelar sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Bagi seorang anak, orangtua bisa menjadi pahlawan dalam hidupnya.

Sosok pahlawan bisa dianggap sebagai sosok idola, yang artinya ingin ditiru oleh yang mengidolakan. Jika kita mengidolakan sosok BJ Habibie, bisa jadi kita meniru kedisiplinan dan patriotisme beliau untuk mengabdi pada negeri. Saat kita mengidolakan bapak ibu guru, kita pun terinspirasi untuk mendidik anak-anak bangsa, turut serta memajukan pendidikan Indonesia. Dan jika kita sudah berkeluarga, memiliki anak-anak yang lucu dan menggemaskan, memori kita akan memutar  kenangan tentang bagaimana dulu ayah ibu kita mendidik dan menyayangi kita. Pahlawan bukan berarti orang yang besar, yang fotonya terpajang di mana-mana. Meski hanya ada satu orang saja yang menganggap pahlawan, maka ia adalah pahlawan. Misalnya, melihat kakek tua yang masih giat bekerja demi meraih rezeki yang halal, bisa jadi ia adalah pahlawan bagi orang-orang yang melihatnya. Sang kakek berjasa memberikan pelajaran hidup bagi siapapun yang mau memetiknya. Karena jasanya mungkin hanya terlihat oleh orang yang menganggap pahlawan.

Pahlawan tak menyadari bahwa mereka akan menjadi seorang pahlawan nantinya. Apakah Soekarno membaca naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia karena beliau tahu akan dikenang menjadi Bapak Proklamator Indonesia? Apakah seorang dokter mengobati luka karena ingin dicap sebagai seorang penyembuh luka? Apakah ayah ibu kita menyayangi kita karena ingin kita menganggap beliau sebagai pahlawan kita? Meski -mungkin- ada pikiran yang terlintas, namun perjuangan yang tulus dari merekalah yang menjadikan mereka pahlawan. Pada akhirnya, kita akan belajar menjadi seperti mereka. Kita belajar menjadi sosok pahlawan yang kita idam-idamkan. Maka, menjadi hal penting untuk memiliki pahlawan, contoh yang bisa ditiru dalam hidup kita. Karena kita, nantinya adalah pahlawan bagi orang lain. Saat kita berbuat kebaikan, saat kita tanpa sengaja menginspirasi orang lain untuk berbuat baik pula, maka kita pun menjadi pahlawan. Berawal dari pahlawan kita, kita pun akan menjadi pahlawan.Salam Inspirasi,Fitria Nuri