Ketemu Jodoh karena Salah Sambung, Tapi Sempat Tak Direstui untuk Menikah

Fimela diperbarui 02 Okt 2018, 11:15 WIB

Hai redaksi Vemale, aku Erni 37 tahun. Aku sudah menikah hampir 8 tahun. Aku berkenalan dengan suamiku melalui kejadian yang unik, yaitu gara-gara salah sambung.

Aku berniat menelepon seorang teman tapi malah nyasar ke nomor lain. Seorang laki-laki yang tinggal jauh dari kota tempat aku tinggalku Bogor, dia di Cikarang Bekasi. Gara-gara salah sambung itu kami berkenalan. Dari awal perkenalan kami sudah saling terbuka tentang kondisi kami.

Aku memiliki keterbatasan fisik karena terserang polio saat kecil. Sementara dia seorang mantan pecandu narkoba sejak SMP dan sudah berkali-kali keluar masuk rehab dan penjara. Anehnya aku tidak merasa takut apalagi ilfeel. Kami merasa klop dan sehati.



Saat saling mengenalkan diri ke keluarga masing-masing kami baru tersadar bahwa ternyata latar belakang keluarga kami banyak perbedaan. Dia berasal dari Sumatera Barat dan saya dari Jawa Barat. Budaya dan pemahaman keluarga kami bertolak belakang. Apalagi dari pihak keluargaku merasa tidak 'sreg' dengan keputusanku memilih dia.

Bukan saja karena budaya yang berbeda tapi juga karena masa lalunya sebagai mantan pecandu narkoba. Masa-masa saat aku berusaha meyakinkan keluarga bahwa dia adalah laki-laki yang baik adalah masa yang paling berat.

Aku menangis hampir setiap hari, hampir putus asa mencoba memberikan pemahaman bahwa dia adalah laki-laki yang baik dan mau menerima kekuranganku. Yang mau berkorban diacuhkan oleh keluarganya karena memilih aku yang tidak satu suku seperti keinginan keluarganya. Kami berjuang berdua untuk membuktikan pada keluarga kami bahwa kami serius.

Setelah satu tahun melewati proses yang naik turun akhirnya Tuhan menjawab doa kami. Keluarga luluh dan kami pun menikah dengan sangat sederhana. Kini kami hampir 8 tahun bersama, belum diberikan keturunan tapi kami sangat... sangat bahagia.



(vem/nda)