Baby Blues Syndrome vs PostPartum Distress Syndrome

Fimela diperbarui 08 Jul 2013, 17:26 WIB

Baby blues syndrome adalah sindrom yang muncul pada ibu pasca melahirkan yang ditandai dengan kesedihan. cemas, depresi, takut. Biasanya sindrom ini muncul saat si ibu sudah tiba di rumah karena saat di rumah sakit si ibu merasa masih banyak orang yang membantu untuk mengurus bayinya. Baby Blues Syndrome biasanya dialami wanita smapai dengan 2 minggu setelah melahirkan.

Berdasarkan helpguide.org, PostPartum Distress Syndrome tidak jauh berbeda dengan Baby Blues Syndrome. Yang membedakan keduanya hanyalah frekuensi dan intensitas. Singkatnya, PostPartum Distress Syndrome berlangsung lebih sering, lebih hebat dan lebih lama.

Untuk membedakannya, anda bisa memperhatikan pola tidur si ibu. Jika si ibu bisa beristirahat nyenak setelah si bayi ada yang menjaga, maka si ibu hanya menderita Baby Blues Syndrome. Sementara jika si ibu tetap tidak bisa beristirahat dengan nyenyak setelah si bayi ada yang menjaga, bisa jadi si ibu menderita PostPartum Distress Syndrome.

PostPartum Distress Syndrome ditandai dengan beberapa gejala seperti cepat marah, bingung, mudah tersinggung, merasa putus asa, takut menyakiti bayinya, tidak memperhatikan bayinya. Jika Baby blues syndrome muncul hanya sekitar sampai dua minggu setelah melahirkan, maka PostPartum Distress Syndrome muncul hingga sampai setahun pasca melahirkan.

Kedua syndrome ini sama-sama disebabkan oleh perubahan hormon, kurangnya bantuan dari orang sekitar dan ketidaksiapan si ibu menjalankan perannya. Jika lebih parah lagi, bisa saja si ibu bunuh diri atau menyakiti bayinya. Wow, untuk itu pelajarilah hal-hal untuk mencegah kedua syndrome ini ya Ladies.

Oleh: Asa Pilar

(vem/tyn)