Apa Itu Post-traumatic Stress Disorder (PTSD)?

FimelaDiterbitkan 28 Agustus 2013, 17:48 WIB

Ladies, pernahkah anda mengalami kejadian traumatis seperti kecelakaan, ditinggal orang yang anda sayangi, melihat bencana atau kecelakaan mengerikan? Bagi sebagian orang, rasa trauma itu mungkin hanya berlangsung sesaat.

Tapi bagi sebagian orang, rasa takut, sakit hati, gelisah, dan sedih saat mengalami kejadian tersebut akan membekas dan menghantuinya dalam waktu yang lama. Nah, gangguan seperti inilah yang dimaksud dengan Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) atau stress pasca-trauma.

Seperti dilansir helpguide.org, PTSD seringkali dihubungkan dengan trauma yang dialami tentara, dan inilah yang menjadi penyebab umum PTSD pada pria. Namun, PTSD juga dapat terjadi akibat peristiwa apapun yang tidak menyenangkan dan tiba-tiba, terutama yang mengancam hidup atau yang menyebabkan penderitaan fisik. PTSD dapat menyerang orang yang mengalami, orang yang menyaksikan, orang yang menolong pasca peristiwa, maupun keluarga atau teman dari orang yang mengalami peristiwa tersebut.

Peristiwa-peristiwa yang dapat menjadi penyebab PTSD antara lain, perang, bencana alam, kecelakaan pesawat, serangan teroris, kematian tiba-tiba dari orang terkasih, pemerkosaan, penculikan, penganiayaan, pelecehan seksual, kekecewaan pada masa kecil, dan peristiwa traumatis lainnya.

PTSD umumnya berkembang satu jam atau berhari-hari setelah peristiwa, tapi bisa juga baru berkembang berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelahnya.

Perbedaan normal respon terhadap trauma dan PTSD adalah ketika normal, anda akan mengalami shock fisik maupun mental, tapi akan berangsur-angsur menghilang setelah anda mulai memahami keadaan, tapi ketika anda mengalami PTSD, trauma yang berupa shock psikis akan menetap dalam memori dan membuat anda berusaha untuk menjauhi apapun yang berhubungan atau dapat mengingatkan anda pada peristiwa tersebut.

Oleh: Asizah

(vem/rsk)
What's On Fimela