Seks dan Toleransi Terhadap Rasa Sakit

FimelaDiterbitkan 08 April 2014, 14:28 WIB

Manusia memiliki batas toleransi tertentu terhadap rasa sakit. Namun, pernahkah anda berpikir bagaimana dengan mereka yang mau disiksa hanya untuk merasakan kepuasan seksual? Bagaimana dengan mereka yang mau mencoba melakukan BDSM? Tidakkah mereka takut dengan rasa sakit?

Faktanya, menurut womenshealthmag.com, ketika anda merasakan rangsangan seksual, tubuh akan terfokus pada kenikmatan seksual yang dirasakannya. Oleh karenanya, toleransi kita terhadap rasa sakit akan ikut naik karena syaraf tubuh dipenuhi dengan rangsangan seksual yang menjadi fokus dari tubuh.

Ternyata, tidak hanya toleransi atas rasa sakit saja yang meningkat. Karena syaraf tubuh penuh dengan rangsang seksual dan berusaha meresponnya, hampir semua jenis rangsangan lain juga akan ditunda, membuat toleransi kita terhadap apapun meningkat di saat yang bersamaan lho, Ladies.

Itulah kenapa seseorang bisa menyukai BDSM dan ambil bagian dalam praktek seksual tertentu yang bagi kita tampak seperti sebuah hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. toleransi atas rasa sakit yang meningkat membuat tubuh mereka yang menyukainya mampu menerima berbagai macam metode BDSM meskipun sebenarnya menyakitkan sekalipun.

Bahkan, sebenarnya ketika seks berlangsung, sebenarnya gesekan Mr. P dan Ms. V akan menyebabkan rasa sakit lho. hanya saja karena toleransi wanita atas rasa sakit meningkat, mereka tidak akan merasakannya hingga seks selesai dilakukan. wah, ternyata begitu yang cara kerja tubuh wanita

Oleh: Mamor Adi P.

(vem/riz)