Seks yang Baik Menurut Hindhu

Fimela diperbarui 27 Agu 2014, 14:13 WIB

Hai Ladies, sejauh apa sih pengetahuan anda mengenai hubungan seks yang baik itu? Atau mungkin anda malah tidak berpikir bila bahkan hubungan seks memiliki beberapa kategori atau tata cara tertentu agar bisa dikatakan baik maupun sakral?

Nah, menilik dari laman jia-xiang.biz, agama Hindu memandang bahwa hubungan seks yang baik itu tidak semata-mata untuk kesengangan saja Ladies, melainkan memiliki tujuan tertentu yaitu seperti agar mempunyai keturunan. Oleh sebab itu, seperti ajaran agama lain pula, perzinahan dianggap sebagai sesuatu hal yang sangat dilarang juga dalam ajaran agama Hindhu.

Untuk memiliki aktifitas seks yang baik, ada beberapa tata cara atau tradisi yang biasa dilakukan umat Hindhu sebelum melakukan hubungan seks dengan suami atau istrinya. Diulas dalam ilmuhindu.blogspot.com, beberapa tata cara tersebut antara lain mandi atau membersihkan badan terlebih dahulu, sembahyang kepada Dewa-Dewi Smara Ratih, dan tidak boleh dilakukan dalam keadaan mabuk, marah, sedih bahkan terlalu senang.

Hubungan seks juga tidak boleh dilakukan pada beberapa waktu tertentu seperti waktu fajar, tengah hari, menjelang matahari terbenam, saat purnama dan hari raya. Ditambah lagi, tidak boleh meniru gaya binatang, atau yang mungkin lebih akrab kita kenal dengan doggy style.

Bahkan Ladies, pada jaman dahulu di Bali, ada gamelan bernama ‘semare pegulingan’ yang artinya asmara ditempat tidur. Gamelan tersebut ditabuh di puri-puri pada saat raja berintim ria dengan permaisuri. Hmm walaupun terkesan ribet, tetapi ada suatu kepercayaan bahwa bila hubungan seks dilakukan secara patut menurut beberapa tata cara di atas anak yang dihasilkan juga akan memiliki kualitas yang baik lho.

Seperti mempunyai budi pekerti yang baik dan rajin sembahyang. Namun, bila melakukan hubungan seks dengan cara yang menyimpang, maka anak yang dilahirkan juga akan memiliki kualitas sebaliknya, seperti bandel, bodoh dan jahat.

 

Oleh: Ardisa Lestari

(vem/riz)
What's On Fimela