Diadaptasi dari Sinetron, Film Preman Pensiun Lebih Kompleks

Rivan Yuristiawan diperbarui 11 Jan 2019, 19:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Sinetron Preman Pensiun pernah sukses menjadi tontonan favorit masyarakat. Kini kisah inspiratif yang dimotori oleh almarhum Didi Petet diadaptasi menjadi layar lebar dan siap tayang 17 Januari 2019.

Film Preman Pensiun merupakan lanjutan dari serialnya. Film ini menceritakan tentang kehidupan baru para mantan preman termasuk Kang Muslihat (Epy Kusnandar) pasca memutuskan untuk pensiun dari dunia hitam pasca meninggalnya Kang Bahar (Didi Petet).

Setelah tiga tahun menjalani kehidupan masing-masing, Gobang (Dedi Moch Jamasari) kembali ke Bandung dan menemui satu per satu rekan-rekannya sesama mantan preman. Tujuannya, untuk menyelidiki kasus pengeroyokan yang menimpa adik iparnya.

 

Film Preman Pensiun (Bambang E Ros/Fimela.com)

Selain keseruan terkait penyelidikan Gobang Dkk terhadap pengeroyokan yang terjadi, kisah keluarga Kang Muslihat pun menjadi hal yang menarik. Ia dan istrinya (Vina Ferina) memiliki perbedaan pandangan dalam pola didik anak perempuannya, Eneng yang tengah beranjak dewasa.

Tayang dalam platform yang berbeda, kualitas akting para pemain film Preman Pensiun pun dituntut untuk lebih dari yang diberikan dalam serialnya. Hal itu pun diakui Epy Kusnandar.

 

2 dari 2 halaman

Latihan Ekstra

Film Preman Pensiun (MNC Pictures)

Menurut Epy Kusnandar, sebelum memulai proses syuting, ia dan para pemain yang lain harus latihan ekstra keras agar bisa terlihat maksimal di layar lebar.

"Karena salah sedikit aja kelihatan. Bukan saja salah dialog, salah perasaan aja penonton akan jeli, jadi dibutuhkan latihan yang ekstra keras, empat kali lipat. Kalau di sinetron naskah datang pagi dan langsung syuting, kalau ini harus workshop dulu. Saya dan teman-teman mengkarantinakan diri," ujar Epy Kusnandar.