Angkie Yudistia, Meneruskan Semangat Perjuangan Kartini Mendapat Kesetaraan Hak

fitriandiani diperbarui 21 Apr 2019, 14:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Kartini berhasil memperjuangkan hak perempuan. Padahal, tidak mudah bagi perempuan untuk terus maju memperjuangkan mimpi yang kita percayai, saat kedudukan kita masih dianggap lebih rendah daripada lelaki. Melawan nilai-nilai patriarki yang merugikan memang masih jadi 'pekerjaan rumah' kita semua dewasa ini. Namun, mengingat perjuangan Kartini yang tidak menyerah pada keadaan bukan pilihan. Setidaknya itulah prinsip yang dipegang teguh oleh Angkie Yudistia dalam menjalani hidupnya.

Angkie Yudistia adalah seorang perempuan penyandang disabilitas yang menolak terkurung dalam tembok pembatas. Dengan segenap perjuangan, sederet prestasi telah ia torehkan, salah satunya adalah dengan menjadi finalis Abang None Jakarta 2008. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang terfokus pada hak-hak kaum disabilitas.

"Jangankan bermimpi besar, menjalani keseharian saja harus berjuang," kisahnya kepada Fimela.com. "Tapi dengan memulai menerima kondisi diri sendiri adalah langkah awal untuk bertahan hidup," tandasnya.

Kini, Angkie telah membuktikan bahwa dirinya mampu melakukan lebih dari sekadar bertahan hidup dengan disabilitasnya. Ia menunjukkan bahwa dirinya berdaya, bahkan ia membuat orang lain berdaya lewat Thisable Entreprise yang didirikannya.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Berjuang dan Memperjuangkan Hak Sesama Lewat Thisable Enterprise

Angkie Yudistia. (Foto: instagram.com/angkie.yudistia)

Mendapatkan pekerjaan bukan hal yang mudah bagi seorang Angkie Yudistia. Berbagai penolakan terpaksa ditelannya karena disabilitas yang disandang. Pengalaman itulah yang melatarbelakangi Angkie mendirikan Thisable Enterprise.

Meneruskan semangat Kartini yang berjuang dengan seluruh hidupnya untuk mendapat kesetaraan hak, Angkie menciptakan tempat guna mewadahi dan memfasilitasi para penyandang disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan sesuai bidang keahliannya.

"Aku masih banyak 'mendengar' kisah keterpurukan para perempuan disabilitas yang mencoba bangkit. Semua butuh waktu untuk berproses, jangan menyerah dengan keadaan untuk menciptakan kebahagiaan kita sendiri," tukas Angkie.

3 dari 3 halaman

Menjagi Berguna Bagi Orang Lain, Cara Angkie Menjaga Semangat Perjuangan Kartini

Angkie Yudistia. (Foto: instagram.com/angkie.yudistia)

Hari ini, tepat tanggal 21 April 2019 kita kembali memperingati Hari Kartini. Tanggal kelahiran Kartini 'dirayakan' untuk memperingati bibit perjuangannya bagi perempuan Indonesia. Saat ini situasi bagi perempuan memang belum ideal, namun tentu sudah jauh lebih baik berkat perjuangan ibu kita, Kartini.

Di mata Angkie, perjuangan Kartini mendobrak emansipasi perempuan untuk lebih tangguh di segala situasi. Ia pun berprinsip untuk menjalani hidupnya sebagai manusia yang berguna, salah satunya melalui Thisable Enterprise.

"Takdir telah mengajari bahwa kita harus menjalaninya, menjadi manusia yang berguna. Jadi inilah saatnya untuk mencintai diri kita dan orang lain," tutup Angkie.