Menstruasi Tidak Teratur, Apakah Memengaruhi Kesuburan?

Mimi Rohmitriasih diperbarui 25 Apr 2019, 11:51 WIB

Fimela.com, Jakarta Normalnya siklus menstruasi teratur pada perempuan adalah setiap 28 hari. Dengan siklus yang teratur ini, hari ovulasinya akan selalu terjamin datang di hari ke-14 setelah menstruasi. Pada perempuan yang memiliki siklus menstruasi teratur, ia akan memiliki momen menstruasi sebanyak 11 sampai 13 kali di setiap tahunnya.

Sedangkan untuk perempuan dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, ia akan memiliki siklus yang mungkin lebih banyak atau lebih sedikit. Itu artinya, masa ovulasinya akan sulit diprediksi kapan datanganya. Melansir dari laman hellosehat.com, dengan masa ovulasi yang kurang jelas, ini akan membuat seseorang lebih sulit hamil. Kenapa?

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Siklus Menstruasi Tidak Teratur

Ilustrasi siklus menstruasi/copyright shutterstock

Ketika seseorang memiliki siklus yang tidak teratur, tidak menstruasi sama sekali atau bahkan mengalami pendarahan abnormal, ini akan menunjukkan bahwa orang tersebut tidak ovulasi. Padahal, ovulasi adalah masa subur di mana seorang perempuan akan lebih mungkin mendapat kehamilan dengan melakukan hubungan intim. Jika tidak ovulasi, besar kemungkinan seseorang akan kesulitan hamil walau telah melakukan perencanaan kehamilan dan hubungan intim terbaiknya.

Agar seseorang bisa hamil, diperlukan adanya sel telur dalam rahim. Adanya sel telur dalam rahim inilah yang memudahkan seseorang hamil. Melasir dari laman liputan6.com, menstruasi yang tidak teratur menunjukkan seseorang tidak berovulasi atau memproduksi sel telur secara konsisten di rahim. Dengan semakin jarangnya seseorang berovulasi, maka ia akan semakin kecil kemungkinan buat cepat hamil.

Jika mengalami keterlambatan menstruasi yang terlalu sering, pastikan untuk memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter atau bidan terkait. Cari tahu bagaimana kesehatanmu. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

3 dari 3 halaman

Simak Juga Video Berikut Ini: