4 Mitos dan Kepercayaan di Balik Gempa Bumi dari Berbagai Negara

Karla Farhana diperbarui 03 Agu 2019, 17:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebelum ilmu pengetahuan dan penelitian ilmiah memasuki masa modern seperti sekarang. Masyarakat pada zaman dahulu tidak tahu apa yang menyebabkan tanah tempat mereka pijak berguncang begitu hebat. Kala itu, mereka percaya gempa terjadi akibat dewa-dewa murka, atau juga karena ada makhluk raksasa di dalam Bumi. 

Mitos dan kepercayaan tersebut ternyata berbeda-beda di setiap negara. Hingga akhirnya para ilmuan bermunculan di abad ke-18, termasuk Isaac Newton, yang berpikir gepa bumi merupakan hasil dari ledkan-ledakan material mudah terbakar di dalam Bumi. 

Kemudian, tahun 1760, tulis situs British Geological Survey, Reverend John Mitchell menemukan kalau gempa bumi terjadi karena adanya pergerakan batu dan menghubungkannya pada adanya propagasi gelombang elastis di dalam Bumi. 

Meski kini ilmu geologi dan fisika sudah modern, namun mengetahui berbagai kepercayaan orang terdahulu mengenai gempa bumi sepertinya cukup menyenangkan. Berikut ini beberapa mitos dan kepercayaan gempa bumi di berbagai dunia. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Namazu, Jepang

Namazu, lele raksasa dalam mitologi Jepang (Japan Times)

Di Negeri Ssakura, dahulu orang-orang berpikir kalau gema bumi disebabkan oleh monster ikan lele bernama Namazu yang hidup di bawah Jepang. Di foto ini, terlihat orang-orang sedang menghukum Namazu karena telah menyebabkan gempa bumi sangat besar di tahun 1855. 

Poseidon

Dalam mitologi Yunani, Poseidon merupakan Dewa Laut yang biasanya digambarkan membawa trisula. Poseidon juga disebut dengan Earthshaker, karena masyarakat di sana dahulu percaya kalau Poseidon dapat menyebabkan gempa bumi. 

3 dari 3 halaman

Lisbon, Portugis

Salah satu gempa bumi terbesar terjadi di Lisbon, Portugis yang juga menyebabkan Tsunami pada tahun 1755. Guncangan yang dahsyat bukan hanya menyapu habis kota tetapi juga membunuh 60 ribuh orang. 

Gempa di Lisbon saat itu menjadi sangat penting karena menimbulkan perkembangan ilmu pengetahan dan filosofi di Eropa. Sebelum gempa ini terjadi, masyarakat di sana percaya kalau Tuhan tidak akan membiarkan sebuah bencana terjadi. Namun, gempa Lisbon saat itu memicu para pemikir untuk menjelaskan bagaimana Tsunami dan gempa bumi tahun 1755 tersebut terjadi, tanpa harus mengaitkannya dengan kepercayaan agama. 

Pacific Northwest, Amerika Utara

Di kawasan ini, berbagai cerita-cerita tradisional mengenai guncangan dan banjir dari laut dipercaya sebagai pertanda sebuah burung besar yang disebut dengan the Thunderbird berkelahi dengan seekor paus. 

#Growfearless with FIMELA