Mengenang Kelegendaan Chrisye dan Karya-Karyanya

Nizar Zulmi diperbarui 16 Sep 2019, 13:08 WIB

Fimela.com, Jakarta Mungkin tak ada lagi penyanyi di luar sana yang punya suara seperti Chrisye. Sang musikus legendaris ini punya karakter vokal yang khas, tapi terbukti cukup fleksibel di berbagai genre musik,

Hari ini, Senin 16 September 2019 menjadi peringatan ulang tahun Chrisye yang ke-70. Google mengabadikan momen spesial ini dengan sentuhan Google Doodle yang unik.

What's On Fimela
Chrisye (Sumber: Google)

Bicara tentang Chrisye tak lepas dari berbagai karya musik yang telah ia ciptakan dengan berbagai format. Sebelum menjadi solois, almarhum Chrisye bergabung dalam grup Gipsy yang sempat mengadu nasib di New York.

Cerita Chrisye di New York merupakan salahawal perjuangan dan pengorbanan sang legenda di musik. Chrisye meninggalkan kuliahnya di Indonesia, Ia mendapat tawaran tampil reguler di Ramayana Restaurant. Membawakan lagu-lagu Indonesia yang didaur ulang dan bukan lagu original, Chrisye dkk merasa kurang puas.

2 dari 3 halaman

Kembali ke Tanah Air

Chrisye (via kmk3123dina.wordpress.com)

Bertahan selama setahun di New York, Chrisye kembali ke Indonesia. Ia kemudian bertemu dengan Guruh Soekarnoputra, yang mengawali hal-hal besar selanjutnya. Chrisye mulai mencipta lagunya sendiri.

Album Guruh Gipsy lahir, disusul dengan project-project termasuk dengan Yockie Suryoprayogo. Para musisi meyakinkan Chrisye untuk bersolo karier dengan cara pandang dan keunikan vokalnya. Album Sabda Alam menjadi salah satu karyanya yang paling fenomenal.

Di tahun 90an hingga 2000an, Chrisye terlibat dalam sejumlah project kolaborasi. Tak kurang dari 20 album studio dirilis, termasuk Senyawa yang melibatkan para musisi muda. Selamanya Chrisye akan dikenang dengan karya-karya hebatnya.

3 dari 3 halaman

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: