4 Tips Mencegah Burnout bagi Perempuan Milenial yang Sibuk

Endah Wijayanti diperbarui 25 Sep 2019, 11:25 WIB

ringkasan

  • Buat jurnal pencapaian
  • Jangan ragu untuk belajar hal yang baru
  • Menciptakan ruang baru

Fimela.com, Jakarta Pernah mendengar istilah burnout? Burnout adalah kelelahan fisik, emosional, dan mental. Biasanya ditandai dengan keletihan dan rasa frustrasi yang berat. Seperti dalam berkarier, kadang ada saat-saat kita merasa sangat capek dan stres sehingga tak punya semangat bekerja.

Bagi perempuan milenial yang super sibuk karena urusan pekerjaan, entah sebagai karyawan, pekerja lepas, atau pengusaha, melakukan pencegahan burnout sangatlah penting. Kita bisa memulainya dari hal-hal dan cara yang sederhana. Seperti tips-tips berikut ini.

1. Membuat Jurnal Pencapaian

Kita bisa menyiapkan jurnal atau catatan khusus yang berisi semua pencapaian kita. Kita bisa mencatat sejumlah pencapaian kita dalam berkarier atau bekerja. Dari pencapaian yang ada tersebut, kita bisa mengukur dan mengatur kembali prioritas dan waktu kita. Dengan begini, kita bisa lebih terarah dalam memaksimalkan waktu bekerja yang kita punya.

2. Ambil Jeda untuk Beristirahat

Selalu luangkan waktu untuk beristirahat atau bersantai. Bagi karyawan yang memiliki hak cuti, maksimalkan waktu cuti untuk melepaskan beban pikiran. Demi terjaganya mood dan produktivitas kerja, kita perlu meluangkan waktu khusus untuk bisa istirahat. Bisa digunakan untuk liburan atau sekadar menghabiskan waktu seharian bermalas-malasan di rumah. Sebab kondisi burnout umumnya muncul karena kita terlalu jenuh dalam rutinitas pekerjaan.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

3. Pelajari Hal Baru

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Rasa bosan karena rutinitas pekerjaan yang sangat repetitif bisa menyebabkan burnout. Di sini kita bisa menyiasatinya dengan memelajari hal baru. Kita bisa mencoba sesuatu yang baru sebagai variasi agar tidak jenuh dengan hal yang sama. Bisa mencoba belajar keahlian baru, mengikuti kelas baru, atau bisa juga bergabung dengan komunitas baru. Beri warna baru dalam rutinitasmu agar tidak mudah lelah atau stres menghadapi rutinitas.

4. Ciptakan Ruang Ternyaman

Karena kesibukan dan aktivitas yang padat, pada momen tertentu kita merasa butuh ruang untuk sendiri. Dalam kondisi burnout, umumnya yang paling kita butuhkan adalah waktu untuk istirahat total. Tidak melakukan apa pun sama sekali selama beberapa saat. Di sini kita akan butuh ruang yang paling nyaman untuk diri kita. Ada saatnya kita perlu menyendiri sejenak untuk melepaskan ketegangan otot dan pikiran.

Kesibukan dan aktivitas yang padat memang bisa membuat hari kita terasa lebih produktif. Tapi jangan lupa untuk selalu meluangkan waktu untuk beristirahat juga, ya.

#GrowFearless with FIMELA