Pahlawan Bertubuh Mungil Penyebar Kebaikan

Endah Wijayanti diperbarui 27 Nov 2019, 11:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Memiliki sosok pahlawan yang sangat berjasa dalam hidupmu? Punya pengalaman titik balik dalam hidup yang dipengaruhi oleh seseorang? Masing-masing dari kita pasti punya pengalaman tak terlupakan tentang pengaruh seseorang dalam hidup kita. Seperti pengalaman Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba My Hero, My Inspiration ini.

***

Oleh: Sarah Larasati Mantovani - Yogyakarta

Biasanya penyebutan gelar pahlawan identik dengan orang dewasa dan sudah banyak memberikan jasa-jasanya untuk negara. Tapi untuk saya, pahlawan bisa dari mana saja tanpa memandang usia, walaupun yang ia lakukan adalah menyebarkan, memberi contoh kebaikan untuk sesama.

Sabtu pagi 26 Oktober, kelas B nampak sepi tidak seramai yang biasanya. Selain itu guru kelas yang mengajar hanya dua dari empat yang biasa selalu tersedia. Hal itu karena beberapa murid dari kelas A dan B mengikuti lomba di sekolah tetangga.

Sementara saya, seorang guru ekskul mengaji, hari itu diminta untuk menggantikan guru kelas mereka yang sedang ikut pelatihan sertifikasi dan ada yang menemani beberapa murid ikut lomba. Pada jam pertama pelajaran, saya diminta untuk bantu mengajar anak-anak kelas A-1 terlebih dulu. Kemudian dua guru lainnya mengajar kelas A-2 dan kelas B. Mendidik anak-anak berusia tiga sampai enam tahun yang aktifnya bukan main buat saya itu sungguh pengalaman seru.

Barulah setelah jam istirahat, guru yang mengajar kelas B izin meninggalkan kelas, karena ingin menemani dua anaknya yang berbeda usia ikut lomba juga. Kemudian beliau meminta saya untuk menggantikannya.

Dari 13 anak di kelas B, hanya 7 yang tersisa, empat anak tidak masuk dan dua lainnya ikut lomba. Jadilah tinggal seorang guru dan saya mengajar tiga kelas pada jelang siang itu.

Namun, siapa yang menyangka, jika pada jam pelajaran terakhir ini saya akan menyaksikan jiwa-jiwa pahlawan dari wajah-wajah polos dan bertubuh mungil seperti mereka?

Saat kelima anak sudah menyelesaikan tugasnya dengan sempurna adalah Wulan Anggareni, yang pertama kali berinisiatif memulai aksinya dan mengajak serta keempat teman lainnya.

"Kita bantu Bu Lala, yuk!" usulnya dengan penuh semangat.

Saya terkejut bukan main dengan apa yang Wulan usulkan. Seketika ia langsung mengambil sapu, menyusul keempat anak lainnya: Nathanael, Naifah, Alif dan Alvaro, ikut mengambil sapu dan pengki, ada pula yang mengambil kemoceng.

Akhirnya mereka mulai bersih-bersih kelas dan Wulan yang jadi kepala sukunya. Sementara saya hanya bisa diam mematung, tidak bisa berkata-kata. Duh, saking terharunya mau nangis rasanya saya.

Walau kedua temannya yang lain belum selesai tugasnya, hal itu tak menghalangi mereka. Bahkan, tidak hanya menyapu kelas, mereka juga merapikan meja dan bangku, kemudian membereskan buku-buku latihan milik teman-temannya.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Anak-Anak yang Memberi Pelajaran Berharga

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Meski saya speechless dibuatnya, saya tidak akan melewatkan momen berharga ini untuk merekam aksi kepahlawanan yang mereka lakukan. Minimal rekaman video ini saya kirim ke kepala sekolah dan guru kelas mereka.

Hati saya begitu tersentuh karena mereka melakukan semuanya dengan tulus dan tanpa harus di suruh. Di sisi lain, saya sangat gembira karena Wulan sudah mengajak dan menyebarkan kebaikan pada teman-temannya sehingga mereka ikut berbuat baik juga.

Melihat mereka saya jadi teringat dengan penggalan lirik Michael Learns to Rock yang berjudul Sleeping Child, karena saya merasakan kedamaian setelahnya.

"If all the people around the world

They had a mind like yours

We'd have no fighting and no wars

There would be lasting peace on Earth..."

Sebagai orang dewasa saya jadi belajar dari mereka, untuk menjadi pahlawan tak perlu menunggu menjadi dewasa. Seperti dalam sebuah artikel yang pernah ditulis fimela Agar Sukses, Ini 5 Sifat Pahlawan yang Harus Kamu Tiru untuk menjadi seorang pahlawan di antaranya kita perlu sifat berani, rasa kemanusiaan dan tolong menolong.

Nah, anak-anak itu meski bertubuh mungil, mereka punya kepekaan tinggi untuk menolong guru mereka. Saling bekerja sama dan bertanggung jawab juga sudah tumbuh dengan baik dan saya berdoa semoga sifat-sifat itu melekat hingga mereka dewasa. Pada akhirnya saya mengapresiasi apa yang mereka lakukan dengan memberikan hadiah di depan teman-temannya dan anak-anak kelas A sebagai sebuah hal yang patut di tiru lainnya, walau memang harga hadiahnya tidak seberapa.

#GrowFearless with FIMELA