Aku Mampu Berdiri Tegak Jalani Hari Sendirian, Semua Berkat Ibu

Endah Wijayanti diperbarui 03 Jan 2020, 14:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Punya momen yang tak terlupakan bersama ibu? Memiliki sosok ibu yang inspiratif dan memberi berbagai pengalaman berharga dalam hidup? Seorang ibu merupakan orang yang paling berjasa dan istimewa dalam hidup kita. Kita semua pasti memiliki kisah yang tak terlupakan dan paling berkesan bersama ibu. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam lomba dengan tema My Moment with Mom ini.

***

Oleh: Anggita Tyaswuri - Yogyakarta

Bertahun-tahun rasanya aku selalu membenci ibu dengan keinginan beliau yang tidak sejalan denganku. Terkadang rasanya ingin kuputuskan segala hubungan dengan kekuasaan dan rasa hormat. Dalam hati aku bergumam bahwa ibu masih ingin merasakan bagaimana nyamannya dihormati dan diakui. Tuduhan lain terkadang kulayangkan kepada ibu seperti semua hal yang ibu ingin lakukan adalah agar dapat mengungguli orang lain. Namun, terbersit rasa bersalah ketika aku melihat ibu dengan segala tuduhan itu.

Walaupun terkadang aku sangat benci dengan ibu, dalam hati aku sangat bersyukur memiliki ibu seperti beliau. Beliau mengajarkanku banyak hal yang membuatku dapat menjalani kehidupan ini. Ibu banyak mengajarkanku melalui tindakan nyata tidak hanya melalui tutur saja. Salah satu hal yang ibu ajarkan adalah ikhlas dan belas kasihan kepada sesama. Ibu selalu menyisihkan sebagian hal yang berlebih untuk dibagi kepada saudara atau tetangga sekitar meskipun terkadang ibu tidak memperoleh balasan yang setimpal. Dahulu saat masih tinggal bersama ibuku, hal tersebut membuatku terheran-heran dan bahkan kadang aku berpikir bagaimana ibu bisa kaya kalau ibu selalu memberi.

Selain ketulusan ibu berbagi dengan sesama, ibu juga mengajarkanku mengambil keputusan secara tidak sengaja. Aku teringat masa kecilku ketika aku belum mengenyam bangku sekolah, ibu pernah mengajakku membeli kebutuhan rumah tangga dan aku akan berlari sendiri ke tempat baju. Biasanya aku tidak mau ditemani dalam memilih baju sehingga aku selalu dibiarkan sendiri. Ibuku membiarkanku memilih sendiri apa yang aku inginkan. Tak selang lama, biasanya aku akan kembali menemukan ibu dan menyetorkan pilihanku.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Kebiasaan Masa Kecil yang Terbawa hingga Dewasa

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Twinsterphoto

Di usiaku yang sudah mampu menghasilkan uang sendiri, aku termasuk orang yang pelit untuk urusan jajan. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaanku di masa kecil. Kala itu, ibuku selalu membuatkan bekal ketika bepergian dan menjaga perutku dalam keadaan kenyang. Kebiasaan itu menjadi pola hidupku hingga saat ini. Aku lebih suka membawa bekal dan sedikit menghindari jajan berlebih. Aku menyempatkan di setiap pagiku untuk menyiapkan bekal makan siang di kantor atau sekadar membuat jajanan ringan di akhir pekan.

Saat sudah hidup sendiri, baru kusadari setiap kebiasaan yang ibu berikan padaku di waktu kecil tidak pernah tidak ada maknanya di hidupku. Saat aku harus menjalani hari sendirian, aku mampu berdiri tegak menghadapi dunia ini. Aku mampu membuat perhitungan untuk hidupku dan hidup lebih hemat serta lebih sehat pula. Kebiasaan yang ibu berikan membuatku mampu berusaha memberikan yang terbaik untuk diriku sendiri. Aku sangat bersyukur Tuhan mengirimkan malaikat tanpa sayap seperti ibuku untuk membimbingku. Hari-hariku tak akan bermakna tanpa hadirnya sentuhan ibuku.

 

#GrowFearless with FIMELA