Wisata Ramah Lingkungan Bakal Jadi Tren Traveling 2020 Setelah Pandemi Berakhir

Vinsensia Dianawanti diperbarui 09 Jun 2020, 09:48 WIB

Fimela.com, Jakarta Di tengah masa karantina yang entah kapan berakhirnya, membuat dunia pariwisata anjlok dari segi ekonomi. Meski demikian, Booking.com justru menemukan tren positif dari dunia traveling yang cenderung memilih wisata ramah lingkungan.

Sebanyak 93 persen wisatawan Indonesia menganggap bahwa wisata ramah lingkungan cukup penting bagi mereka. Sementara 72 persen mengungkapkan bahwa mereka berkomitmen untuk memilih opsi berkelanjutan ketika traveling setelah pandemi berakhir.

Dengan terbentuknya wisata ramah lingkungan, sebanyak 76 persen wisatawan mengaku menjalani kehidupan sehari-hari yang lebih ramah lingkungan. Sayangnya, masih ada wisatawan yang tidak memahami cara dan menemukan opsi wisata ramag lingkungan. Sehingga masih ada peluang bagi pelaku industri pariwisata untuk memberikan edukasi soal opsi wisata ramah lingkungan ini.

Perkembangan dan peningkatan tren traveling ini bukan hanya berdampak pada opsi akomodasi ramah lingkungan yang lebih banyak, melainkan juga pembentukan karakter wisatawan yang lebih peduli lingkungan. Seperti apa gambarannya?

 

2 dari 3 halaman

1. Opsi akomodasi ramah lingkungan

Ilustrasi traveling ke Bali | unsplash.com/@rubenhutabarat

Meski berada di tengah pandemi, Booking.com menemukan bahwa 98 persen wisatawan Indonesia berencana untuk menginap di akomodasi yang ramah lingkungan. Dari 78 persen wisatawan yang pernah menginap di akomodasi ramah lingkungan, 51 persen di antaranya merasa membantu mengurangi dampak kurang baik pada lingkungan.

Pada fasilitas akomodasi sendiri dibuat penerapan citra yang lebih jelas dengan mengeksplorasi cara-cara baru untuk mempraktikkan konsep ramah lingkungan. Di mulai dari mengurangi penggunaan plastik hingga menghemat air dan energi.

2. Wisatawan yang peduli

Konsep ramah lingkungan tidak hanya terbentuk pada tempat penginapan dan di tujuan destinasi wisata. Melainkan sudah sejak wisatawan hendak menuju destinasi wisata. Di mana 34 persen wisatawan memilih menggunakan transportasi umum, seperti kereta dibanding mobil untuk mengurangi jejak karbon.

Selain itu, ditemukan adanya kemungkinan para wisatawan untuk menjelajah destinasi yang jarang dikunjungi dengan moda transportasi alternatif untuk sampai ke tujuan.

3. Upaya bebas plastik

Ini menjadi tujuan utama dari para wisatawan di seluruh dunia. 48 persen wisatawan Indonesia pun cenderung membawa botol air minum sendiri daripada membeli air kemasan saat mengunjungi sebuah destinasi. Selain itu, Booking.com juga menguji beberapa fitur yang memungkinkan properti tidak menggunakan plastik sekali pakai. Misalnya dengan tidak menggunakan sedotan plastik, alat masak, barang pecah belah, tidah menyediakan perlengkapan mandi dengan botol plastik atau berhenti menggunakan air dalam kemasan dalam akomodasi tersebut.

3 dari 3 halaman

Simak video berikut ini

#changemaker