Marak Layanan Video Streaming Buat Daniel Mananta Pesimis

Rivan Yuristiawan diperbarui 11 Jan 2021, 08:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir satu tahun memunculkan fenomena baru di tengah masyarakat. Keterbatasan publik untuk mendapat hiburan di luar rumah membuat layanan video streaming marak bermunculan. Bahkan, belakangan platform tersebut menjadi alternatif pelaku industri film untuk merilis film ketika akses ke bioskop masih terbatas. Meski banyak memberikan hiburan bermanfaat bagi publik, namun Daniel Mananta menilai layanan video streaming seperti pisau bermata dua, kenapa?

"(Maraknya platform OTT) Ini pedang bermata dua. Ini pertama kalinya gua ngomong pesimis," ungkap Daniel Mananta, beberapa waktu lalu.

2 dari 4 halaman

Potensi Pembajakan

Daniel Mananta (Instagram/vjdaniel)

Lebih lanjut, menurut Daniel, kemudahan masyarakat mengakses layanan streaming dari rumah dengan minimnya pengawasan bisa dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk melakukan aksi pembajakan. Terbukti, beberapa film bertaraf internasional yang tayang di layanan video streaming sudah tersebar di sosial media.

"Gua ngerasa dengan adanya OTT, pembajakan film malah makin meningkat karena film-film luar biasa pun, begitu masuk OTT langsung dibajak," paparnya.

3 dari 4 halaman

Berharap Adanya Peran Aktif Banyak Pihak

Daniel Mananta. (Adrian Putra/Fimela.com)

Sadar akan hal tersebut, Daniel Mananta yang sempat memproduseri film Susi Susanti: Love All meminta berbagai pihak terkait untuk bisa melakukan pengawasan. Hal itu dianggapnya penting untuk menjaga ekosistem perfilman Indonesia yang sedang merangkak naik dari keterpurukan beberapa tahun belakangan.

"Kita sebagai filmaker takut jual ke OTT, tapi gua berharap banget bantuan semua untuk memerangi pembajakan," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Saksikan Video Menarik Berikut

Tag Terkait