Faktanya, Clean Beauty Tidak Selalu dengan Bahan Alami

Vinsensia Dianawanti diperbarui 02 Mar 2021, 09:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Di dunia kecantikan sedang marak sebuah tren yang disebut sebagai clean beauty. Menurut sejumlah pakar, clean beauty menjadi alternatif kecantikan yang lebih ramah lingkungan dan aman bagi kulit. Namun, banyak masyarakat yang merujuk clean beauty pada penggunaan bahan-bahan yang alami.

Hal ini tidak sepenuh salah, hanya saja kurang tepat. Menurut merek skincare asal Korea Selatan make p:rem, clean beauty sangat berbeda dengan konsep natural beauty.

Pada natural beauty, sangat diutamakan penggunaan bahan alami sebagai bahan utamanya. Sementara clean beauty lebih fokus pada keamanan produk. Sehingga tidak merujuk pada penggunaan bahan alami maupun sintetis sebagai bahan utamanya. Meski ada beberapa bahan alami yang memang cukup aman di kulit.

Dalam konsep clean beauty, produsen produk kecantikan memastikan bahan yang digunakan tidak hanya aman bagi kulit, melainkan juga lingkungan. Selain itu, metode pengujian yang dilakukan tidak menggunakan hewan.

 

2 dari 3 halaman

Formula yang minimalis

Ilustrasi wajah cantik/copyright shutterstock by Ajintai

Christy Susanto selaku Brand Manager make p:rem Indonesia mengakui bahwa maraknya tren clean beauty sudah terjadi sejak tahun lalu. Namun masih di sejumlah negara seperti Eropa dan baru masuk Indonesia sekitar akhir 2020 hingga awal 2021.

Sebagai produk yang menerapkan clean beauty, make p:rem menggunakan formula yang minimalis dan dibutuhkan oleh kulit dengan hasil yang efektif. Sudah lulus uji iritasi, hypoallergenic, bebas paraben, alkohol, pewarna buatan, pewani dan tanpa kandungan 20 bahan berbahaya.

dr. Arini Astasari Widodo, SpKK menyarankan agar sebaiknya menghindari penggunaan bahan yang memberikan risiko alergi atau iritasi, seperti pengawet, pewangi, latex atau metal. Menurutnya, semakin banyaknya kandungan pada sebuah produk akan meningkatkan risiko iritasi kulit.

3 dari 3 halaman

Simak video berikut ini

#Elevate Women