Menurut Psikolog, 4 Perilaku Ini Bisa Menghancurkan Pernikahan

Endah Wijayanti diperbarui 10 Mei 2021, 12:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Membangun dan mempertahankan sebuah pernikahan tak selalu mudah. Butuh upaya dan kerja keras dari kedua belah pihak agar pernikahan tidak hancur atau berujung pada perceraian. Ada perilaku-perilaku yang perlu disesuaikan juga.

Kesuksesan atau kegagalan sebuah pernikahan bisa dilihat dari perilaku pasangan dalam hubungan tersebut. Melansir laman theverygirl.com, pada tahun 2004, psikolog John Gottman bergabung dalam This American Life dari National Public Radio untuk berpartisipasi dalam serial The Sanctity of Marriage. Sebagai peneliti pernikahan yang sudah berpengalaman puluhan tahun, Gottman membahas empat indikator perilaku yang dapat menghancurkan hubungan. Jika dalam sebuah hubungan ada perilaku ini, maka ada kemungkinan hubungan hanya akan berakhir pada perpisahan atau kegagalan.

1. Kritik

Cara memberi dan menerima kritik perlu diperhatikan dalam hubungan. Misal, jika pasangan memberi kita kritik yang sebenarnya membangun tapi kita menganggapnya merendahkan kita, maka ini bisa memicu pertengkaran. Atau ketika pasangan mengkritik kita dengan cara yang sangat menjatuhkan, ini juga bisa memicu masalah. Penting untuk bisa memiliki komunikasi dua arah dan selalu terbuka dalam berdiskusi, bukan cuma kritik satu arah yang menyakitkan.

2. Penghinaan

Menghina pasangan atau dihina pasangan merupakan indikator negatif. Saat sudah muncul sikap atau perilaku gampang menghina dalam hubungan, maka sulit untuk menemukan sisi baik atau sisi positif pasangan. Penting sekali untuk bisa menjaga rasa saling respek dan perhatian dalam sebuah hubungan. Bahkan sekadar membiasakan ucapan "terima kasih" bisa menjadi cara untuk menjaga eratnya hubungan.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

3. Pembelaan Diri

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/yesstock

Bila kita punya kebiasaan selalu membela diri (meski sebenarnya kita sendiri yang salah), kita akan cenderung menyalahkan pasangan setiap saat. Begitu juga sebaliknya, jika pasangan selalu membela diri tanpa berpikir jernih, maka kita akan yang akan selalu jadi pihak paling terluka. Perilaku membela diri atau selalu berlagak jadi korban tanpa mendiskusikan masalah dengan pikiran jernih bisa merusak sebuah hubungan.

4. Mendiamkan Pasangan

Perilaku mendiamkan pasangan juga bisa jadi indikator negatif. Saat ada masalah, mungkin memang butuh waktu untuk menenangkan diri tapi hal ini perlu dibicarakan. Kalau mendadak langsung mendiamkan pasangan, bahkan pura-pura tidak melihat keberadaannya, ini bisa menghadirkan rasa ketidaknyamanan. Begitu pula jika pasangan punya kebiasaan selalu mengabaikanmu ketika ada masalah, maka ini bisa jadi pertanda buruk untuk kelangsungan hubungan.

Respek adalah salah satu kunci perilaku penting yang perlu dimiliki pasangan untuk menjaga kelangsungan dan keutuhan hubungan. Semoga hubungan yang sedang kita jalin saat ini bisa senantiasa langgeng ya.

#ElevateWomen