9 Kalimat yang tidak Boleh Diucapkan Orangtua pada Anak

Hilda Irach diperbarui 19 Jul 2021, 19:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua pasti menginginkan anak tumbuh dengan perilaku yang baik. Namun terkadang, tanpa disadari orangtua mengatakan sesuatu yang kurang pantas diucapkan.

Hal ini tentu bisa berdampak pada tumbuh kembang anak jangka panjang. Beberapa kalimat tertentu dapat menyakiti perasaannya dan membuatnya kurang percaya diri.

Lantas, seperti apa saja kalimat yang tidak boleh diucapkan orangtua pada anak? Dirangkum dari berbagai sumber berikut ini selengkapnya.

2 dari 10 halaman

1. “Kenapa kamu tidak bisa seperti saudaramu?”

Beberapa kalimat ini jika diucapkan bisa berpengaruh pada perilaku anak jangka panjang. (FOTO: Unsplash.com/Mikael Kristenson).

Membandingkan anak hanya akan membuat buah hatimu tidak merasa percaya diri. Terutama jika membandingkan anak dengan saudara lainnya, hal ini bisa menimbulkan perpecahan dan konflik antara saudara.

"Ini dapat menyebabkan seorang anak percaya bahwa mereka tidak cukup baik pada intinya, dan bahwa siapa mereka, cacat dalam beberapa hal," kata psikoterapis Shirley Porter , RSW, dikutip dari bestlife.

 
3 dari 10 halaman

2. “Percepat!”

Beberapa kalimat ini jika diucapkan bisa berpengaruh pada perilaku anak jangka panjang. (FOTO: Unsplash.com/Marisa Howenstine).

Mungkin perilaku anak-anakmu kerap membuat frustasi, tetapi menyuruh mereka untuk bergegas sebenarnya tidak akan memotivasi mereka

"Frasa ini menciptakan lebih banyak stres dan kecemasan pada anak-anak, yang kemungkinan besar sudah melakukan yang terbaik untuk menemukan sepatu mereka untuk keluar dari pintu," kata Rees.

4 dari 10 halaman

3. “Berhentilah menangis”

Beberapa kalimat ini jika diucapkan bisa berpengaruh pada perilaku anak jangka panjang. (FOTO: Unsplash.com/Marcos Paulo prado).

Memberitahu anak-anak untuk berhenti menangis membuat mereka merasa salah karena menunjukkan emosi. Akibatnya, anak akan cenderung menutup diri dan enggan menunjukkan perasaannya pada orang tuanya.

“Frasa ini membingungkan bagi mereka, karena mereka merasa bahwa menunjukan emosi tidak baik. Akibatnya, anak akan cenderung menutup diri dan tak lagi menunjukkan perasaanya padamu,” jelas psikolog klinis Danielle Harris.

Alih-alih berkata demikian, coba katakana “Ada apa? Kenapa kamu menangis?” dengan cara yang lembut. Dengarkan masalahnya, bukannya menghakiminya.

5 dari 10 halaman

4. “Kamu seharusnya melakukan lebih baik”

Beberapa kalimat ini jika diucapkan bisa berpengaruh pada perilaku anak jangka panjang. (FOTO: Unsplash.com/Saidesilva).

Tentu, anak kamu bisa mendapatkan nilai A daripada B+, tetapi memberi tahu mereka bahwa upaya mereka tidak cukup dapat membuat mereka merasa buruk tentang kemampuan mereka. Buah hatimu akan merasa kecewa dan tidak dicintai.

"Jauh lebih baik untuk mengirim pesan cinta tanpa syarat sehingga anak-anak kamu tahu bahwa kamu mencintai mereka apa pun yang terjadi, dan kamu percaya bahwa mereka melakukan yang terbaik yang mereka bisa," kata Bronstein, pakar hubungan.

6 dari 10 halaman

5. “Aku tidak akan melakukan itu jika aku jadi kamu”

Beberapa kalimat ini jika diucapkan bisa berpengaruh pada perilaku anak jangka panjang. (FOTO: Unsplash.com/Karen Fedida).

Kalimat ini bisa berdampak pada anak jangka panjang, terutama dalam mengambil keputusan. Si kecil akan merasa takut ketika mengambil keputusan. Sebab, ia selalu merasa keputusan yang diambilnya salah.

“Ini mengirimkan pesan bahwa anak tidak memiliki kemampuan pengambilan keputusan dengan baik,” kata Bronstein.

7 dari 10 halaman

6. “Dasar pemalas!”

Beberapa kalimat ini jika diucapkan bisa berpengaruh pada perilaku anak jangka panjang. (FOTO: Unsplash.com/adrian swancar).

Apakah anak-anak sering bertindak malas? Tentu. Namun, memberi tahu seorang anak bahwa mereka pada dasarnya malas hanya akan membuat mereka merasa tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk mengubahnya.

"Orang tua tidak boleh memberi label pada anak mereka," kata konselor bersertifikat nasional Katheryn Ely, JD. "Ini dapat digunakan oleh anak untuk membentuk gambaran atau identitas dirinya yang meninggalkan begitu banyak bagian lain dari siapa anak itu,"

8 dari 10 halaman

7. “Aku kecewa padamu”

Beberapa kalimat ini jika diucapkan bisa berpengaruh pada perilaku anak jangka panjang. (FOTO: Unsplash.com/mick haupt).

Sebanyak kekecewaan adalah perasaan yang sangat valid, kata ini saja bisa sangat melukai. Banyak orang benar-benar tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka mengecewakan keluarga mereka karena mereka tanpa berpikir diberitahu hal ini sepanjang hidup mereka. 

Alih-alih demikian, coba katakan: “Aku tidak senang dengan perilakumu. Jadi tolong jangan diulangi lagi ya,”

9 dari 10 halaman

8. “Jangan makan itu atau kamu akan menjadi gemuk”

Beberapa kalimat ini jika diucapkan bisa berpengaruh pada perilaku anak jangka panjang. (FOTO: Unsplash.com/tanaphong toochinda).

Citra tubuh adalah hal yang sangat sensitif dan pribadi dan untuk menciptakan kesan ini dari usia yang rentan seperti itu bisa merusak kepercayaan dirinya.

Alih-alih demikian, kamu mengatakan: “Aku rasa tidak baik untuk memakannya secara berlebihan, karena bisa berdampak buruk untuk kesehatanmu,”.

10 dari 10 halaman

9. “Aku berharap kamu tidak pernah dilahirkan”

Beberapa kalimat ini jika diucapkan bisa berpengaruh pada perilaku anak jangka panjang. (FOTO: Unsplash.com/vitolda klein).

Tidak peduli seberapa frustasi kamu dengan anak, kamu tidak boleh mengucapkan kalimat ini. Mengatakan kepada mereka bahwa berharap mereka tidak dilahirkan membuatnya merasa tidak dicintai.

“Aku memiliki klien yang pernah diberitahu tentang hal ini dari orangtuanya, akibatnya ia menjadi terluka seumur hidupnya,” kata Karen R. Koenig, psikolog klinis.

#Elevate Women