Muncul Petisi Untuk Memenjarakannya, Kartika Putri Kasih Pencerahan pada Haters

Rivan Yuristiawan diperbarui 20 Agu 2021, 19:06 WIB

Fimela.com, Jakarta Perseteruan Kartika Putri dengan Richard Lee belum juga mereda. Pasca Richard Lee dijemput paksa pihak kepolisian, Kartika Putri langsung diserang warganet.

Banyak yang menganggap istri dari Habib Usman Bin Yahya itu terlalu arogan dalam menanggapi perseteruan tersebut. Ia pun sempat merasa terganggu dengan banyaknya haters yang masuk di sosial medianya. Bahkan, belakangan muncul pula petisi di platform online yang berisi ajakan untuk memenjarakannya. Lantas, apa respon Karput? Kepada Melaney Ricardo, Kartika Putri memberikan tanggapan akan hal tersebut.

"Jadi manusia harus yang beriman, berilmu, dan beradab," kata Kartika Putri mengawali jawabannya dalam video di Channel YouTube Melaney Ricardo.

2 dari 4 halaman

Beradab

Kartika Putri. (Foto: Instagram @kartikaputriworld)

Lebih lanjut, Karput mengatakan jika dari tiga hal tersebut, yang paling penting untuk menjadi manusia itu adalah memiliki adab yang baik. Dan menurutnya, adanya petisi ajakan untuk memenjarakan dirinya terkait perseteruan dengan dr. Richard Lee menjadi bukti tak adanya adab dari sebagian publik yang mendukung hal tersebut.

"Nah untuk menghadapi itu semua (petisi), aku bilang gini. Kalau mereka itu beradab, nggak mungkin memenjarakan orang tanpa alasan yang kuat," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Beriman

Kartika Putri. (Foto: Instagram @kartikaputriworld)

Berikutnya, Karput kembali memaparkan apa kaitannya iman dengan permasalahan yang kini sedang ia hadapi. Baginya, manusia yang beriman akan terlebih dahulu mencari kebenaran pada sebuah permasalahan sebelum mengambil kesimpulan tertentu.

"Kedua, beriman. Kalau mereka orang yang beriman pasti mereka akan mencari tahu kebenaran sebenar-benarnya," paparnya.

4 dari 4 halaman

Berilmu

Kartika Putri. (Foto: Instagram @kartikaputriworld)

Terakhir, yang juga dijelaskan Kartika Putri pada Melaney Ricardo terkait petisi tersebut adalah pentingnya menjadi manusia berilmu.

"Ketiga, kalau mereka orang yang berilmu, pastinya pakai logika. Tidak bisa memenjarakan orang dengan petisi. Negara ini negara hukum penjara ini dengan ketuk palu," pungkasnya.

Tag Terkait