6 Tanda yang Terbukti secara Penelitian Kamu sedang Jatuh Cinta

Febi Anindya Kirana diperbarui 18 Mar 2022, 14:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Jatuh cinta adalah sesuatu yang unik dan mampu memberikan pengalaman tak terlupakan dalam hidup setiap orang. Tapi seringkali banyak orang salah mengira rasa naksir biasa dengan rasa cinta sesungguhnya. Ada beberapa tanda yang sebenarnya bisa kita lihat dan bedakan jika kita sedang jatuh cinta dan itu bisa dibuktikan secara ilmiah. Dilansir dari Livescience, ini sekian tanda ilmiah yang membuktikan kamu jatuh cinta.

1. Cenderung berpikiran positif

Penelitian dari Journal of Personality and Social Psychology, menemukan bahwa orang yang sedang jatuh cinta akan melihat segala hal positif dari orang yang dicintainya sebagai sesuatu yang lebih menonjol daripada sifat-sifat negatifnya. Menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2013 dalam jurnal Motivation and Emotion, jatuh cinta juga mencegah orang untuk fokus pada keburukan. Dengan kata lain, ia akan fokus pada sifat baik dari orang yang disukainya, dan suka mengabaikan sifat buruknya.

2 dari 6 halaman

2. Emosi yang labil

ilustrasi pasangan menikah/photo created by freepik - www.freepik.com

Jika cinta membuatmu galau dan labil, maka benar kamu sedang jatuh cinta. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Philosophy, Psychiatry and Psychology tahun 2017 menemukan bahwa orang jatuh cinta mudah mengalami perubahan suasana hati seperti orang kecanduan narkoba. Mereka mengalami rasa bahagia dan gembira yang unik, di sisi lain juga bisa merasa begutu sedih ketika tidak bertemu.

3 dari 6 halaman

3. Punya banyak pikiran

Ilustrasi pasangan./Copyright shutterstock.com/g/nd3000

Orang jatuh cinta juga cenderung mengembangkan banyak pikiran yang mengganggu. Sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam Journal of Psychophysiology, menemukan bahwa perempuan yang sedang jatuh cinta cenderung memikirkan orang yang mereka cintai selama sekitar 65 persen dari waktu mereka terjaga. Dengan kata lain, seharian penuh otak perempuan bisa kepikiran orang yang dicintainya dan sulit fokus melakukan rutinitasnya.

4 dari 6 halaman

4. Suka merencanakan masa depan

ilustrasi menikah lamaran prewed/gowithstock/Shutterstock

Uniknya ketika seseorang jatuh cinta, pikirannya akan melantur ke masa deoan merencanakan banyak hal dengan orang yang membuatnya jatuh cinta. Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Harvard menemukan bahwa kadar serotonin dan oksitosin di dalam tubuh yang memengaruhi efek ini sehingga membuat seseorang ingin menciptakan hubungan yang lebih serius. Lucy Brown, seorang ahli saraf di Albert Einstein College of Medicine di New York, mengatakan bahwa dorongan untuk hidup bersama ini seperti dorongan manusia membutuhkan air dan makanan.

5 dari 6 halaman

5. Merasa posesif

ilustrasi pasangan bahagia/copyright by 1112000 (Shutterstock)

Orang jatuh cinta jelas akan merasa lebih ingin memiliki karena dorongan perasaan posesif. Penelitian dari Indian Journal of Endocrinology and Metabolism, menemukan bahwa hormon oksitosin dilepaskan selama aktivitas seksual atau kontak fisik. Hormon ini menciptakan ikatan sosial dan mengembangkan kepercayaan dan keterikatan emosional. Keterikatan inilah yang membuat orang yang sedang jatuh cinta memaksan pasangannya untuk menjauhi lawan jenisnya atau orang yang potensial untuk disukai.

 

6 dari 6 halaman

6. Otak yang bekerja dengan berbeda

ilustrasi jatuh cinta bahagia/franz12/Shutterstock

Para peneliti menemukan bahwa otak orang yang sedang jatuh cinta terlihat sangat berbeda dari otak orang yang hanya merasakan nafsu, dan orang yang telah menjalani pernikahan bertahun-tahun. Penelitian yang dipimpin oleh Helen Fisher, seorang antropolog sekaligus salah satu ahli dasar biologis cinta terkemuka dari Rutgers University telah mengungkapkan bahwa fase "jatuh cinta" otak adalah periode waktu yang unik dan terdefinisi dengan baik.

Jadi jika kamu jatuh cinta, jangan heran kalau kamu akan melihat sekian tanda ilmiah di atas Sahabat Fimela.

#Women for Women