4 Alasan Seseorang Bertahan pada Hubungan yang Menyakitkan

Mimi Rohmitriasih diperbarui 13 Mei 2022, 17:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat menjalin hubungan asmara, ada kalanya hubungan terasa bahagia. Ada kalanya juga hubungan terasa menyakitkan dan menyebabkan luka yang paling dalam. Saat hubungan menyebabkan luka dan menyakitkan, kebanyakan orang akan mengakhiri hubungan yang ada. Namun, beberapa orang justru tetap bertahan dengan alasan tertentu. 

Melansir dari laman yourtango.com, inilah beberapa alasan kenapa seseorang bertahan pada hubungan yang menyakitkan. Bukan karena ia terlalu bodoh atau mengalah ke pasangan, ini dikarenakan demi kebaikan bersama terutama kebaikan keluarga di masa depan. 

2 dari 5 halaman

Komitmen

Ilustrasi Pasangan Selingkuh Credit: pexels.com/Milan

Alasan pertama adalah komitmen. Beberapa orang memiliki komitmen yang kuat terhadap hubungannya bersama pasangan. Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Personality and Social Psychology  yang berjudul "How interdependent are stay or leave decisions? On staying in the relationship for the sake of the romantic partner,” menyebutkan jika seseorang yang memiliki komitmen kuat akan senantiasa bertahan pada hubungan yang dibina meski ia sering kali tersakiti dan kecewa. 

3 dari 5 halaman

Sangat Pemaaf

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Seseorang juga rentan terjebak pada hubungan yang menyakitkan karena sifat pemaafnya. Seseorang yang sangat pemaaf akan selalu memaafkan pasangannya meski pasangannya berulang kali menyakiti hatinya. 

4 dari 5 halaman

Terlalu Takut untuk Melawan dan Kehilangan Pasangan

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Seseorang yang terlalu takut untuk melawan pasangan juga rentan terjebak dan bertahan pada hubungan yang menyakitkan. Orang yang juga terlalu takut kehilangan pasangan meski berulang kali disakiti juga akan senantiasa bertahan pada hubungan.

5 dari 5 halaman

Menghindari Konflik

ilustrasi cinta selingkuh/copyright Luliia Khabibullina (Shutterstock)

Adanya perpisahan dalam hubungan biasanya diawali dengan adanya konflik. Namun, orang-orang yang cenderung menghindari konflik akan rentan bertahan pada hubungan yang menyakitkan. Orang-orang yang menghindari konflik tidak jarang akan bertahan dengan pasangan yang selalu menyakitinya. 

Itulah beberapa alasan kenapa seseorang bertahan pada hubungan yang menyakitkan. Mengenai hubungan yang menyakitkan, jika memang hubungan ini tak memberi sedikitpun keuntungan dan hanya menjadi luka membara setiap harinya, pikirkan lagi untuk bertahan pada hubungan yang ada. Jangan pernah takut untuk melawan dan mengakhiri suatu hubungan yang hanya menyakiti perasaan sekalipun fisik.

#WomenForWomen