Banjir Kirimkan Ungkapan Terima Kasih dai Netizen untuk Guru SD yang Temukan Eril

Fimela Reporter diperbarui 17 Jun 2022, 08:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Geraldine Beldi, seorang guru SD di Swiss menemukan jenazah Eril putra sulung Ridwan Kamil di sekitar Bendungan Engehalde, Rabu (8/6). Kabar ini dibagikan langsung oleh Ridwan Kamil lewat akun Instagramnya pada hari Jumat, sekaligus membagikan foto bersama Geraldine Beldi ketika mereka bertemu. Tidak hanya dari Ridwan Kamil, ucapan terima kasih terpantau membanjiri akun Instagram Geraldine Beldi dari netizen Indonesia karena telah menemukan Eril.

Salah satu ucapan terima kasih kirimkan oleh akun Instagram @abahabyanainayya, “Thank You & Danke 🙏🙏🙏 from people of west java province. 🇮🇩🙏🤝". Ucapan terima kasih terfokus pada satu-satunya unggahan yang ada di akun guru SD tersebut, yaitu video singkat tentang anak berpakaian tebal berwarna pink yang menyertakan hashtag #dankbar #winterwonderland #happy.

Akun Instagram Geraldine Beldi disebutkan sejumlah media telah mengunggah 10 kali. Dengan 3.393 pengikut dan 334 akun yang diikutinya. Mengutip dari Liputan 6, sejumlah akun dengan memakai nama sang guru tersebut terpantau muncul di Instagram. Akun-akun tersebut juga menyertakan unggahan Ridwan kamil. Ucapan terima kasih dari netizen Indonesia tetap mengalir ke sosok Geraldine Beldi dalam akun-akun tersebut.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Kisah Penemuan Jasad Eril

ilustrasi sungai di Bern, Swiss. (Sumber Foto: Unsplash.com).

Geraldine Beldi segera mengontak polisi saat menemukan jasad Eril. Setelah dilakukan identifikasi dan uji DNA oleh tim forensik, jasad tersebut terkonfirmasi sebagai Emeril Kahn Mumtadz, putra sulung Ridwan Kamil. Gubernur Jawa Barat tersebut ingin dipertemukan dengan guru yang telah menemukan anaknya dan berterima kasih secara langsung.

“Mohon carikan Ibu guru itu, itu arahan saya ke tim di Bern. Saya berkewajiban menghaturkan terima kasih, sebelum pulang ke tanah air,’” tulis Ridwan Kamil dalam unggahan Instagramnya. Ridwan Kamil menanti Geraldine Beldin selesai mengajar pada pukul 11 waktu setempat. Setelah bertemu, Gubernur Jawa barat tersebut tak henti-henti mengucapkan terima kasih.

“Kami warga Kota Bern, tahu semua tentang berita Eril. Dan saya pun punya 2 anak. Jadi saya tiap jalan kaki, selalu melihat ke arah sungai Aare. Dan ternyata saya yang menemukannya. Turut berduka cita ya Pak,” ucap Geraldine dikutip Ridwan Kamil. Sebagai bentuk terima kasihnya, Ridwan Kamil berjanji akan memfasilitasi Geraldine Beldi seandainya ingin berlibur di Indonesia.

3 dari 5 halaman

Pemakaman Eril Tak Luput dari Perhatian Media Asing

Ilustrasi berita yang diakses melalui ponsel. (Sumber foto: Pexels.com).

Jenazah Eril dimakamkan di Kampung Geger Beas, Desa Cimaung, Kabupaten Bandung, pada Senin (12/6). Proses pemakaman di kawal 186 personel gabungan yang berasal dari TNI Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP. Pemakaman Eril ternyata tidak hanya menjadi sorotan masyarakat tanah air, tapi juga sejumlah media asing.

Media asal Singapura, Staits Times memuat kabar pemakaman Eril melalui tulisan berjudul “Indonesians mourn governor’s son found dead in Swiss River”. "Puluhan ribu orang memenuhi jalan-jalan di kota Bandung pada Senin (13 Juni) untuk mendoakan putra seorang gubernur, yang ditemukan meninggal di sungai Swiss pekan lalu setelah pencarian yang jadi sorotan di Indonesia," tulis media tersebut yang dimuat Senin (13/6).

Media dari negara tetangga Malaysia juga memuat tulisan dengan tajuk serupa. New Strairs Times dan Malaysia Now menyebutkan kerumunan besar berkumpul pada hari Senin di Bandung, ibu kota Jawa Barat, untuk mengucapkan salam perpisahan terakhir kepada putra politikus menjelang siaran pemakaman Eril di televisi nasional.

Situs Coconat.co dari Coconuts Media asal Hong Kong, memuat kabar pemakaman Eril dengan judul, “We Will Meet Again’: Ridwan Kamil’s family accepts loss of Eril”. Di Amerika Serikat situs Baron’s memuat tulisan dengan judul Indonesians Mourn Governor's Son Found Dead In Swiss River, mengutip kantor berita Prancis Agence France-Presse (AFP).

4 dari 5 halaman

Atalia Praratya: Pemakaman Eril Paripurna, Diantar Jutaan Doa dari Pelosok Negeri

Ilustrasi seseorang tengah berdoa. (Sumber foto: Pexels.com)

Perjalanan Eril ke peristirahatan terakhir di antar oleh lautan manusia dan lantunan doa mengiringi kepergiannya. Ibu dari Eril, Atalia Praratya menyaksikan itu semua tak sanggup menahan rasa haru. Atalia juga mengunggah video dokumentasi pemakaman Eril dilatari lagu Shanna Sannon berujudul ‘Rela” di akun instagramnya.

Menyertai unggahan ini, Atalia Praratya menyebut proses pemakaman sang putra sulung ditunaikan secara paripurna. Ada banyak hikmah di balik tragedi yang menimpa Eril. “Alhamdulillah hak a Eril sudah kita tunaikan secara paripurna. Diantar jutaan doa dari berbagai pelosok negeri. Masya Allah banyak hikmah dalam kejadian ini,” tulis Atalia Praratya.

Masyarakat tampak menyaksikan iring-iringan mobil jenazah dalam video yang di unggah istri Ridwan Kamil Tersebut. Mereka mengabadikan momen ini dari pinggir jalan hingga jembatan layang. Tak sedikit yang melambaikan tangan sebagai salam perpisahan buat Eril.

5 dari 5 halaman

Lukisan Eril di Pemakaman Karya Zara Putri Ridwan Kamil

Lukisan wajah Eril dibuat khusus oleh adiknya Zahra (Sumber foto: dok Liputan6)

Jenazah Eril telah dimakamkan di Islamic Center, Cimaung, Banjaran pada Senin siang (13/6). Selama proses pemakaman Eril, Camilia Leatitia Azzahra atau yang biasa dipanggil Zara tampak menjadi sorotan Publik. Remaja kelahiran 2004 itu menjadi saksi mata dan orang terakhir bersama Eril sebelum terseret arus dan tengggelam di Sungai Aere, Bern, Swiss.

Zara terlihat memegangi lukisan wajah Eril yang ternyata lukisan tersebut secara khusus ia lukis sendiri dan didedikasikan untuk sang kakak. "I dedicate this painting for my dear brother (Aku persembahkan lukisan ini untuk kakakku tersayang)," tulisnya dalam unggahan pada Senin, 13 Juni 2022.  Dalam keterangan video dalam akun Tiktok @sorryoutoforder, Zara juga menuliskan pesan yang begitu menyentuh menggunakan bahasa Inggris.

Penulis: Tasya Fadila

#Women for Women