6 Cara Mengatasi Anak Bintitan

Fimela Reporter diperbarui 25 Mei 2023, 13:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebagian orang mungkin pernah merasakan bintitan pada mata. Bintitan dapat mengganggu penglihatan dan mengurangi tingkat kepercayaan diri seseorang karena benjolan merah yang berada di tepi kelopak mata. Banyak penyebab yang dapat menyebabkan bintitan seperti terkena kotoran atau bakteri dan biasanya berlangsung dalam waktu satu atau dua minggu.  

Dilansir dari mayoclinic.org, bintitan merupakan benjolan merah dan nyeri di dekat tepi kelompok mata dan dapat dilihat seperti bisul atau jerawat. Biasanya bintitan disi oleh nanah dan dapat terbentuk baik di bagian luar maupun bagian dalam kelompok mata. Pada umumnya, bintitan akan menghilang secara sendiri dalam beberapa hari. Namun, jika bintitan memberikan rasa sakit atau ketidaknyamanan, kamu dapat mengoleskan waslap hangat pada kelopak mata.

Dilansir dari my.clevelandclinic.org, bintitan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri pada kelenjar penghasil minyak kelopak mata yang berfungsi untuk melapisi kelopak mata dan melumasi permukaan mata. Bintitan dapat ditandai dengan gejala sebagai berikut:

  • Benjolan merah yang menyakitkan di sepanjang tepi kelopak mata dan berdekatan dengan bulu mata.
  • Pembengkakan kelopak mata.
  • Kerak di sepanjang kelopak mata.
  • Sensitif dengan cahaya.
  • Mengalami rasa nyeri dan gatal.
  • Perasaan mengganjal di bawah mata.
What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Risiko, pencegahan, dan cara mengatasi bintitan

Ilustrasi Risiko, Pencegahan, dan Mengatasi Bintitan. Foto: unsplash/Amanda Dalbjörn.

Bintitan memang disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus yang dapat hidup di kulit, tetapi tidak berbahaya. Namun, terdapat beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko bakteri masuk ke mata, dilansir dari healthline.com:

  • Mengalami mata gatal akibat demam atau alergi.
  • Radang kelopak mata.
  • Menggunakan maskara atau eyeliner yang terkontaminasi.
  • Tidak menghapus makeup saat tidur.
  • Mengalami beberapa kondisi kulit seperti rosacea dan dermatitis seboroik.
  • Mengalami beberapa kondisi medis seperti diabetes.
  • Mengucek mata.
  • Infeksi mata akibat perawatan yang salah atau penggunaan lensa kontak. 

Setiap orang dapat mengalami bintitan lebih dari satu kali. Oleh karena itu, perlunya pencegahan supaya tidak mengalami bintitan. Berikut beberapa cara mencegah bintitan seperti:

  • Menghindari untuk menyentuh atau menggosok mata.
  • Mengonsumsi obat untuk menghilangkan rasa gatal akibat demam atau alergi.
  • Menjaga kontak lensa mata yang akan digunakan tetap bersih.
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air hangat atau menggunakan hand sanitizer.
  • Hindari memakai makeup mata saat tidur.

Selain itu, terdapat beberapa cara mengatasi bintitan:

  • Sering mencuci tangan.
  • Tidak menggunakan makeup mata. 
  • Mengganti makeup mata secara rutin.
  • Tidak memakai kontak lensa. 
3 dari 3 halaman

Bintitan pada anak dan cara mengatasinya

Ilustrasi Bintitan pada anak dan Cara Mengatasinya. Foto: unsplash.com/Jonathan.

Setiap orang bisa saja mengalami bintitan, termasuk anak-anak. Dilansir dari stanfordchildrens.org, bintitan pada anak merupakan salah satu masalah mata yang paling umum dengan gejala yang sama seperti bintitan pada umumnya. Tentu bintitan yang memberikan rasa nyeri dan sakit membuat aktivitas anak menjadi terganggu. Oleh karena itu, perlu diatasi dengan beberapa cara berikut:

  • Mengompres mata dengan menggunakan handuk hangat dalam beberapa kali sehari selama 15 menit setiap kali. 
  • Memberitahukan kepada anak untuk tidak memencet atau menggosok bintitan.
  • Menyuruh anak untuk sering mencuci tangan.
  • Meminta kepada anak untuk mencuci wajahnya setiap hari termasuk mata.
  • Memberitahu kepada anak untuk tidak memakai riasan apapun pada mata sampai sembuh.
  • Mengoleskan salep antibiotik pada mata. Walaupun  salep antibiotik tidak membuat bintitan cepat hilang, tetapi akan mencegah infeksi untuk tidak menyebar ke bagian mata yang lain. 

 

*Penulis: Fani Varensia.