5 Mitos Tentang ASI Soal Asupan yang Busui Makan

Novi Nadya diperbarui 04 Jun 2023, 19:00 WIB

 

Fimela.com, Jakarta Ibu menyusui atau busui memang diwajibkan menambah sekitar 500 kalori di atas kebutuhan hariannya untuk menghasilkan ASI. Dan secara teknis, tidak ada makanan terlarang dikonsumsi untuk ibu menyusui.

Namun, bukan berarti, busui tidak memperhatikan makanan apa yang dikonsumsinya. Dan tidak semua makanan yang dikonsumsi dapat diteruskan dari ASI ke bayi kita.

Berikut adalah beberapa mitos diet menyusui. Yuk, kita cari tahu, mana yang memiliki dasar ilmiah dan/atau harus menjadi perhatian.

2 dari 4 halaman

1. Mengonsumsi makanan manis saat menyusui akan membuat anak lebih berisiko obesitas

Ilustrasi makan makanan manis./Copyright shutterstock.com/g/wayhome

 

Yang benar adalah, ASI berubah karena menyesuaikan dengan kebutuhan anak kita, bukan karena apa yang kita makan. Dokter anak dan konsultan laktasi bersertifikat dewan internasional (IBCLC) Dr. Jack Newman, M. D dari International Breastfeeding Center (IBC) mengatakan jika ASI berubah dari pagi hingga sore, dari hari ke hari, bulan 1 hingga bulan 6 dan selanjutnya.

Namun hal tersebut tidak dipengaruhi dari apa yang kita makan. Tapi, jika busui terlalu banyak makan gula, susu yang dimiliki akan sama seperti ibu menyusui yang tidak makan gula sama sekali.

 

 

3 dari 4 halaman

2. Makanan pedas atau jamu tertenut bikin bayi yang disusui rewel

Ilustrasi perempuan makan cabai pedas/copyright freepik.com/ASphotofamily

Dr. Newman meyakinkan ibu menyusui bahwa merica tidak membuat bayi rewel. Begitu juga rempah-rempah lain yang meresap dalam ASI, tidak akan mengganggu bayi.

Makanan manis atau makanan pedas, tidak otomatis membuat ASI akan terasa seperti itu juga. Tidak ada bukti yang mendukung, bahwa herbal seperti peppermint dan chamomile, akan mencapai jumlah yang dianggap terapeutik untuk bayi saat ia minum ASI kita.

 

 

4 dari 4 halaman

3. Kafein dan alkohol

ilustrasi mengonsumsi kafein/pexels

Sebenarnya, ibu menyusui boleh saja minum kafein selama tidak berlebihan. Secangkir atau dua cangkit kopi tidak ada salahnya. Bayi tidak memproses kafein sebaik orang dewasa.

“Sangat sedikit yang masuk ke dalam susu, sehingga satu atau dua cangkir kopi, tidak akan mengganggu bayi,” ujar Dr. Newman meyakinkan.