11 Tanda Anak Memiliki IQ yang Tinggi Berdasarkan Usianya

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 23 Des 2023, 12:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua menganggap anaknya cerdas, dan ada cara untuk memastikannya bahkan sejak usia dini. Seperti yang dilansir dari stetoskooop.com (12/22), berdasarkan kutipan dari The Sun, mengungapkan para ilmuwan dari University of Warwick mengatakan bahwa dengan meletakkan kismis di bawah cangkir dan meminta balita untuk tidak menyentuhnya, mereka dapat mengetahui seberapa pintar anak tersebut nantinya.

Temuan tersebut menyimpulkan bahwa sebagian besar anak berusia 2 tahun akan langsung memakan kismis, mereka yang menahan diri selama 1 menit penuh akan mendapat skor rata-rata 19% lebih tinggi dalam serangkaian tes pada saat mereka berusia 8 tahun. Ada sejumlah tanda yang bisa dicermati oleh para orangtua tentang kecerdasan anak.

Berikut 10 tanda anak memiliki IQ tinggi sejak lahir hingga usia 10 tahun.

1. Bayi Baru Lahir: Beratnya Bandannya Lebih Berat

Perempuan yang melahirkan bayi yang besar dan kuat mungkin bergembira mendengar berita bahwa semakin berat bayi yang baru lahir, semakin tinggi kecerdasannya. Penelitian tersebut dilakukan pada lebih dari 3.000 bayi dan hasilnya telah dipublikasikan di British Medical Journal. Fakta bahwa bayi yang lebih berat mungkin mendapat gizi lebih baik bisa menjadi penjelasan yang masuk akal.

What's On Fimela
2 dari 10 halaman

2. Anak Usia 12-24 Bulan: Mendengar Berbagai Bahasa

ilustrasi seorang ibu memeluk anak laki-lakinya/copyright shutterstock NaMong Productions92

Menurut jurnal ilmiah Child Development, salah satu trik untuk mendorong perkembangan otak balita adalah dengan berbicara dengan mereka dalam berbagai bahasa. Anak-anak yang lahir dari orangtua yang menguasai lebih dari satu bahasa, tentu saja mempunyai prestasi lebih baik dalam tes IQ.

3 dari 10 halaman

3. Anak Usia 3 Tahun: Lebih Tinggi dari Rata-rata Teman Sebaya

Ilustrasi seorang ibu mengajarkan anaknya/copyright shutterstock fizkes

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Biro Riset Ekonomi Nasional, anak-anak yang lebih tinggi cenderung memperoleh nilai ujian yang lebih tinggi. Tim peneliti mencatat, “Bahkan pada usia 3 tahun, sebelum sekolah memainkan perannya, dan sepanjang masa kanak-kanak, anak-anak yang lebih tinggi mencapai hasil tes kognitif yang lebih baik.”

4 dari 10 halaman

4. Anak Usia 4 Tahun: Menggambar Seseorang

ilustrasi ibu dan anak/Auttapol Tatiyarat/Shutterstock

Anak-anak yang dapat menciptakan gambaran realistis tentang manusia pada usia ini, kemungkinan besar akan menjadi lebih cerdas di masa remajanya. Para peneliti di King's College London mempelajari 15.000 gambar yang dibuat oleh anak-anak usia 4 tahun dan menemukan bahwa mereka yang memiliki bakat seni pada usia dini akan mendapatkan hasil tes IQ yang lebih baik di masa depan.

5 dari 10 halaman

5. Anak Usia 5 Tahun: Berbohong

ilustrasi tante keponakan/TimeImage Production/Shutterstock

Nah, ternyata mengada-ada bisa menjadi hal yang baik. Peneliti Kanada menemukan bahwa anak-anak yang melakukan hal tersebut pada usia dini mempunyai kemungkinan lebih besar untuk melakukan hal yang lebih baik di masa depan. Para peneliti di Institute of Child Study, Universitas Toronto, mempelajari 1.200 anak berusia antara 2 dan 17 tahun. Mereka menemukan bahwa anak-anak yang mampu berbohong pada usia dini biasanya lebih cerdas. Proses kompleks yang terlibat dalam mengarang cerita merupakan indikator yang baik untuk IQ anak.

6 dari 10 halaman

6. Anak Usia 6 Tahun: Memainkan Alat Musik

Berikan pujian untuk anak/copyright freepik

Memainkan alat musik dapat membantu anak untuk mengembangkan kecerdasan emosionalnya pada usia ini. Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Vermont meneliti hasil pemindaian otak 232 anak sehat berusia 6 hingga 18 tahun. Mereka menemukan bahwa semakin sering seorang anak memainkan alat musik, semakin baik pula “manajemen kecemasan dan emosinya”. keterampilan.

7 dari 10 halaman

7. Anak Usia 7 Tahun: Keterampilan Membaca Lebih Baik

Ilustrasi ibu dan anak/copyright shutterstock/Yuganov Konstantin

Para ilmuwan menemukan bahwa kecintaan membaca pada usia dini merupakan indikator kunci kecerdasan yang lebih tinggi di tahun-tahun berikutnya. Menurut studi gabungan yang dilakukan oleh Universitas Edinburgh dan King's College London pada tahun 2014, anak-anak yang memiliki kemampuan membaca lebih baik dari rata-rata pada usia 7 tahun, misalnya mampu membenamkan diri dalam novel, memiliki kinerja lebih baik dalam tes IQ saat remaja.

8 dari 10 halaman

8. Anak Usia 8 Tahun: Begadang sampai Larut Malam

Anak dapat mengutarakan perasaannya secara langsung secara pelan-pelan/copyright freepik

Penelitian yang dilakukan oleh London School of Economics menunjukkan bahwa orang dewasa yang cerdas cenderung begadang sejak masa kanak-kanak. Mungkin ini adalah kebiasaan bawaan sejak kecil. Para peneliti mencatat bahwa semakin cerdas anak-anak, semakin besar kemungkinan mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang aktif di malam hari, yang begadang, tidur larut malam, dan bangun terlambat pada hari kerja dan akhir pekan.

9 dari 10 halaman

9. Anak Usia 9 Tahun: Makan Sarapan Sehat

Ilustrasi Ibu dan Anak Masak Bersama/credit: freepik

Bagi anak-anak yang mengonsumsi sarapan sehat pada usia ini, peluang mereka untuk mencapai hasil tes IQ di atas rata-rata menjadi dua kali lipat. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 5.000 siswa berusia antara 9-11 tahun oleh Universitas Cardiff menunjukkan bahwa mereka yang sarapan sereal, roti, dan produk susu memperoleh nilai lebih baik dalam ujian nasional.

10 dari 10 halaman

10. Anak Usia 10 Tahun: Senang Mengobrol

Kecerdasan emosional dapat dilatih sedari kecil/copyright shutterstock/imtmphoto

Pada usia 10 tahun, anak sudah bisa mengikuti tes Mensa untuk mengetahui tingkat kecerdasan (IQ)nya. Menurut Mensa, indikator utama kecerdasan meliputi, kegemaran mengobrol, kemampuan membuat aturan baru dalam permainan, dan perasaan kesal.

Well, Mom bisa perhatikan perkembangan dan IQ anak sejak dini. Pastikan untuk selalu mendampingi setiap tumbuh kembang anak. Happy parenting, Mom!