Tips Mencegah Deman Berdarah Dengue, Maksimalkan dengan Vaksinasi

Naela Marcelina diperbarui 28 Mar 2024, 19:19 WIB

Fimela.com, Jakarta Demam berdarah dengue (DBD) menjadi ancaman kesehatan yang mengerikan. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti & Aedes albopictus betina. Semua orang di Indonesia berisiko terkena DBD tanpa melihat umur, di mana mereka tinggal, dan gaya hidup. 

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2023 terdapat 114.435 kasus DBD di 465 Kab/Kota di 34 Provinsi dengan angka kematian mencapai 894 jiwa. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus dan mencegahnya dengan strategi ampuh. 

Strategi yang bisa dilakukan dan sudah dikampanyekan sejak dahulu adalah gerakan 3M, yakni menguras, menutup, dan mengubur. Selai itu, vaksin DBD juga sudah hadir, sehingga Sahabat Fimela bisa memaksimalkan pencegahan. Platform digital juga bisa digunakan untuk menyebarkan informasi pencegahan DBD. Lebih lanjut simak mengenai tips yang disarankan oleh dokter dan jenis vaksin yang tersedia di Indonesia

2 dari 4 halaman

Tips dari Dokter agar terhindar dari DBD

Talkshow mengenai pencegahan DBD melalui 3M dan vaksin bersama Dr. Alvin Saputra dan Dr. Ngabila Salama, mkm. (Foto: Dokumen Liputan/Naela Marcelina)

Alvin Saputra, seorang dokter dan juga konten kreator edukasi yang peduli akan kesehatan masyarakat, membagikan tips sederhana untuk membantu menghindari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disampaikan saat sesi Talkshow #Ayo3mlusVaksin DBD.

1. Lakukan 3 M 

Salah satu langkah utama yang disarankan oleh Dokter Alvin adalah dengan menerapkan prinsip 3 M: Menguras, Menutup, dan Mengubur. Ini adalah langkah-langkah penting untuk menghilangkan tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan pembawa virus penyebab DBD. 

2. Tambahkan kelambu tidur 

Selain itu, Dokter Alvin juga menyarankan untuk menggunakan kelambu tidur saat tidur di malam hari. Penggunaan kelambu dapat membentuk penghalang fisik yang efektif untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam ruangan dan menggigit Anda saat tidur.

3. pakai obat nyamuk 

Penggunaan obat nyamuk dan lotion anti nyamuk juga merupakan langkah yang dianjurkan untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. Pilihlah obat nyamuk yang mengandung bahan aktif efektif dalam mengusir nyamuk, dan gunakan lotion anti nyamuk pada tubuh, terutama pada bagian-bagian yang rentan terhadap gigitan nyamuk.

4. vaksin 

Terakhir, vaksinasi juga merupakan langkah yang sangat penting dalam melawan DBD. Dengan menjalani vaksinasi sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh tenaga medis, Anda dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda terhadap virus penyebab DBD.

3 dari 4 halaman

Edukasi Digital dan Konvensional untuk Zero Dengue

Untuk memaksimalkan pencegahan, perlunya edukasi kepada masyarakat baik secara digital maupun konvensional. (Foto: Freepik/halayalex)

Selain Dokter Alvin, talkshow tersebut juga diisi oleh Dokter Ngabila Salama, mkm. Beliau mengungkapkan,pentingnya memberikan edukasi digital kepada masyarakat sebagai salah satu langkah untuk mencapai Zero Dengue. Menurutnya, edukasi digital dapat dilakukan oleh para konten kreator edukasi melalui platform-platform online yang populer saat ini. Melalui konten-konten digital yang informatif dan mudah diakses, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami tentang pentingnya langkah-langkah pencegahan DBD, seperti #3MplusVaksin. Namun, jangan gunakan platform digital untuk menyebarkan hoask yang merugikan

Selain itu, Dokter Ngabila juga menyampaikan bahwa ada cara konvensional yang dahulu sering dilakukan oleh masyarakat dalam memberitakan pentingnya melakukan 3M untuk mencegah DBD. Salah satu contohnya adalah penggunaan speaker masjid. Melalui pengumuman yang disampaikan melalui speaker masjid, informasi mengenai langkah-langkah pencegahan DBD dapat tersebar dengan lebih luas di masyarakat, terutama di lingkungan yang memiliki kegiatan keagamaan yang aktif.

4 dari 4 halaman

Jenis dan Dosis Vaksin DBD

Vaksin DBD sudah hadir, jadi pastikan Sahabat Fimela untuk melakukan vaksinasi untuk mencegah DBD. (Foto: Freepik/freepik)

Diproduksi oleh Takeda, usia yang bisa menggunakan vaksin ini adalah 6 sampai 45 tahun. Memiliki dua dosis dengan selang waktu tiga bulan. Jika Sahabat Fimela ingin menggunakan vaksin ini, tidak perlu melakukan skrining dokter. 

Apabila baru sembuh dari DBD,  vaksin langsung bisa diberikan tanpa perlu menunggu beberapa bulan. 

 

Penuli: Naela Marcelina 

#Unlocking The Limitless